Just another free Blogger theme

Kamis, 08 Desember 2022

Penganggaran Perusahaan : Anggaran Bahan Baku Langsung, dan Anggaran Upah Langsung


    ANGGARAN BAHAN BAKU adalah semua anggaran yang berhubungan dengan perencanaan secara terperinci mengenai penggunaan bahan baku untuk proses produksi selama periode yang akan datang. Atau juga ANGGARAN BAHAN BAKU merupakan penjabaran dari anggaran produksi yang merencanakan secara terperinci mengenai jumlah dan jenis bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.

      BAHAN BAKU merupakan bahan langsung yang membentuk suatu produk atau bahan utama dari suatu produk jadi. Contohnya yaitu dalam suatu pembuatan produk Kursi Rotan maka sangat dibutuhkan bahan baku yaitu Rotan, Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu:

- BAHAN BAKU LANGSUNG (DIRECT MATERIAL) yaitu  bahan baku yang secara langsung berperan dalam proses produksi dan mempunyai hubungan erat dengan jumlah produk yang dihasilkan.

- BAHAN BAKU TIDAK LANGSUNG (INDIRECT MATERIAL), yaitu bahan baku yang secara tidak  langsung ikut berperan dalam proses produksi. Bahan baku tidak langsung biasanya dianggarkan dalam anggaran biaya-biaya tidak langsung (anggaran biaya overhead)

        Bahan baku langsung akan masuk dalam penyusunan anggaran bahan baku yang akan merencanakan atau menganggarkan kebutuhan dan penggunaan bahan baku langsung.  Sedangkan Bahan baku tidak langsung akan masuk pada penyusunan anggaran biaya Overhead Pabrik.

 

Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Baku Langsung adalah :

1. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku untuk produksi.

2. Memperkirakan jumlah pembelian bahan baku langsung yang diperlukan

3. Dasar memperkirakan kebutuhan dana dalam pembelian bahan baku langsung

4. Dasar penentuan harga pokok sehubungan dengan pemakaian bahan baku dalam proses produksi

5. Dasar pengawasan penggunaan bahan baku

 

Elemen-Elemen Anggaran Bahan Baku

Anggaran bahan baku meliputi 4 (empat) sub anggaran, yaitu :

1.  Anggaran Kebutuhan Bahan Baku

     Anggaran yang disusun sebagai perencanaan terhadap jumlah fisik  bahan baku yang dibutuhkan untuk keperluan produksi pada periode mendatang

     Anggaran ini harus dirinci berdasarkan :

a.    Jenis barang jadi yang dihasilkan serta jumlah unit produksi

b.    Jenis Bahan baku yang digunakan

c.    Bagian-Bagian atau Departemen yang dilalui dalam proses produksi

d.    Standar penggunaan bahan baku (Standard Usage Rate = SUR)

e.    Waktu penggunaan bahan baku (jadwal penggunaan)

    Dalam Penyusunan anggaran Kebutuhan Bahan Baku lebih jelas dapat digambarkan pada bentuk anggaran di bawah ini:

Contoh Soal: PT. Research Manufaktur

PT. Research Manufaktur memproduksi 2 jenis produk, yaitu Produk A dan Produk B dengan menggunakan bahan baku X,Y dan Z. rencana produksi selama 6 bulan mendatang sebagai berikut :

Bulan

Produk A

Produk B

Januari

Pebruari

Maret

April

Mei

Juni

11.000

12.000

10.000

13.000

12.000

14.000

8.000

9.000

8.000

7.000

10.000

10.000

-      Standar Penggunaan Bahan Baku sebagai berikut: 1 unit Produk A Diperlukan 2 kg bahan X, 3 kg bahan Y dan 3 kg bahan Z

-      Sedangkan 1 unit Produk B diperlukan  3 kg bahan X, 2 kg bahan Y dan 1 kg Bahan Z.

-      Harga setiap unit bahan baku X Rp. 5.000, bahan baku Y Rp. 6.000 Dan bahan baku Z Rp. 7.000

Diminta: Susunlah Anggaran Kebutuhan Bahan Baku bagi PT. Research Manufaktur

Penyelesaian:

2. Anggaran Pembelian Bahan Baku

     Anggaran yang disusun sebagai perencanaan secara terperinci  terhadap jumlah bahan baku yang harus dibeli pada periode mendatang.

     Anggaran ini dirinci berdasarkan :

1.     Jenis Bahan Baku yang digunakan dalam proses produksi

2.    Jumlah yang harus dibeli

3.    Harga Persatuan (unit) bahan baku     

Contoh Soal: Dari Soal PT. Research Manufaktur diatas

-      Seandainya jumlah persediaan akhir bahan baku X sebesar 50.000 unit, bahan baku Y sebesar 40.000 unit dan bahan baku Z sebesar 12.000 unit.

-      Sedangkan persediaan awal bahan baku X sebesar 30.000. unit, Bahan baku Y sebesar 60.000 unit dan bahan baku Z sebesar  40.000 unit.

-      Harga setiap unit bahan baku X Rp. 5.000, bahan baku Y Rp. 6.000, dan bahan baku Z Rp. 7.000

Penyelesaian:

      Maka Anggaran Bahan Baku sebagai berikut:

    Faktor-Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran pembelian bahan baku, yaitu:

1.    Anggaran unit kebutuhan bahan baku untuk produksi

2.   Biaya pengadaan (set-up cost)

3.   Biaya-biaya penyimpanan (carrying cost)

4.   Fluktuasi Harga Bahan Baku

5.   Tersedianya bahan baku di pasar

6.   Modal kerja yang tersedia

7.   Kebijakan perusahaan terhadap persediaan bahan baku, yang pada umumnya dipengaruhi oleh fluktuasi produksi, fasilitas tempat penyimpanan, resiko kerugian, biaya-biaya penyimpanan, tingkat perputaran persediaan bahan baku, lead time dan modal kerja yang dimiliki.

        Masalah yang timbul jika jumlah bahan baku yang dibeli terlalu besar akan timbul resiko:

1.    Bertumpuknya bahan baku di gudang

2.   Terlalu lamanya bahan baku menunggu giliran untuk diproses

3.   Biaya penyimpanan terlalu besar

        Sebaliknya, jika jumlah yang dibeli terlalu kecil, maka akan timbul risiko:

1.    Terlambatnya kelancaran proses produksi akibat kehabisan bahan baku

2.   Timbul biaya tambahan untuk mencari bahan baku pengganti dengan segera

     Dalam Penyusunan anggaran-nya, berikut bentuk dasar anggaran pembelian Bahan Baku:

3. Anggaran Persediaan Bahan Baku

          Anggaran persediaan bahan baku disusun secara  terperinci atas kuantitas bahan baku yang disimpan sebagai persediaan, yang meliputi :

         Jenis bahan baku yang digunakan

         Jumlah masing-masing bahan baku yang tersisa sebagai persediaan

         Harga per unit masing-masing jenis bahan baku

         Nilai bahan baku yang disimpan sebagai persediaan

    Jumlah bahan baku yang dibeli tidak harus sama dengan jumlah bahan baku yang dibutuhkan, karena adanya faktor persediaan. Besarnya bahan baku yang harus tersedia untuk kelancaran produksi tergantung pada beberapa faktor, seperti:

1.   1. Volume produksi selama satu periode waktu tertentu (dilihat dari anggaran produksi)
2.   Volume bahan baku minimal, yang disebut persediaan besi (safety stock)
3.   Besarnya pembelian yang ekonomis (EOQ)
4.   Estimasi naik turunnya harga bahan baku di waktu mendatang
5.   Biaya-biaya penyimpanan atau pemeliharaan bahan baku
6.   Tingkat kecepatan bahan baku menjadi rusak

4. Anggaran Biaya Pemakaian Bahan Baku

      Tentu saja tidak semua bahan baku yang tersedia akan habis digunakan untuk produksi. Hal ini disebabkan karena 2 hal, yakni :

o   Perlu adanya persediaan akhir, yang akan menjadi persediaan awal periode berikutnya

o   Perlu adanya persediaan besi (safety stock) agar kelangsungan produksi tidak terganggu akibat kehabisan bahan baku.

     Merencanakan nilai  bahan baku yang digunakan  dalam proses produksi dan dihitung dalam satuan moneter. Manfaat disusunnya angaran ini adalah sebagai perhitungan harga pokok produk yang dihasilkan, serta keperluan pengawasan bahan baku.

Anggaran Biaya Pemakaian Bahan Baku dapat dirinci menurut :

1.    Jenis bahan baku yang digunakan

2.   Jumlah masing-masing jenis bahan baku yang habis digunakan untuk proses produksi

3.   Harga per unit masing-masing jenis bahan baku

4.   Nilai masing-masing bahan baku yang habis digunakan untuk proses produksi

5.   Jenis produk yang dihasilkan

6.   Waktu penggunaan bahan baku

Untuk menentukan Anggaran Biaya Bahan  juga dapat dihitung dengan Formula sebagai berikut :

Persediaan Awal bahan Baku               XXX

Pembelian Bahan Baku                      XXX +

Jumlah bahan baku tersedia               XXX

Persediaan akhir bahan baku               XXX  -

       Biaya bahan Baku                           XXX  


 RUMUS-RUMUS MENGHITUNG ANGGARAN BAHAN BAKU LANGSUNG, DAN ANGGARAN UPAH LANGSUNG

Adapun Rumus-rumus yang digunakan dalam menghitung Anggaran Bahan Baku Langsung, dan Anggaran Upah Langsung sebagai berikut:

- Anggaran Produksi (Unit) = Anggaran unit penjualan + Unit Persediaan Akhir barang jadi – Unit Persediaan Awal barang jadi.

- Anggaran unit Pemakaian atau Kebutuhan Bahan Langsung = Anggaran Produksi (unit) x Standar pemakaian bahan baku per unit produk (SUR).

- Anggaran Pembelian Bahan baku dalam unit = Anggaran Kebutuhan Bahan baku langsung + Persediaan Akhir bahan baku – Persediaan Awal bahan baku.

- Anggaran Pembelian Bahan baku dalam satuan uang = Anggaran Pembelian bahan baku dalam unit x standar harga pembelian bahan baku per unit.

- Anggaran Pemakaian atau Kebutuhan Jam Kerja Langsung (JKL) = Anggaran unit produksi x standar pemakaian Jam Kerja Langsung per unit produk (SUR).

- Anggaran Upah langsung = Anggaran pemakaian Jam Kerja Langsung x Tarif Upah per Jam Kerja Langsung.

Contoh Kasus 1:

PT. RA sejahtera memproduksi barang X dengan menggunakan 3 jenis bahan baku, yaitu A, B, dan C.

Kebutuhan masing-masing jenis bahan baku selama tahun 2010 adalah sebagai berikut :

Rencana persediaan akhir setiap bulan atau setiap triwulan selama tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Persediaan awal tahun 2010 untuk masing-masing jenis bahan baku adalah bahan baku A = 100 unit, bahan baku B = 150 unit dan bahan baku C = 100 unit.  Sedangkan harga bahan baku pen unit Bahan baku A sebesar Rp. 1000,- , bahan baku B sebesar Rp. 1.500,- dan bahan baku C sebesar Rp. 1.000,-

Diminta:

a.   Susun Anggaran Pembelian Bahan baku untuk tahun 2010

b.   Susun Anggaran Persediaan Bahan Baku tahun 2010

c.   Susun Anggaran Biaya Pemakaian Bahan Baku tahun 2010

Penyelesaian:

a.Anggaran Biaya Bahan  Bahan Baku

b.Anggaran Persediaan Bahan Baku.

c. Anggaran Biaya Bahan  Bahan Baku

Ø Bentuk Formula Lainnya Untuk Anggaran Biaya Bahan baku

Persediaan Awal B.baku                      Rp.      425.000

Pembelian B.Baku                               Rp. 14.512.500 +

Jumlah Bahan Baku Tersedia              Rp. 14.937.500

Persediaan Akhir Bahan Baku              (Rp.      437.500) -

Biaya Bahan Baku                              Rp.  14.500.000

Contoh Kasus 2: Anggaran Bahan Baku Langsung, dan Anggaran Upah Langsung:

     PT. Research Alpha merupakan perusahaan industri penghasil produk sepatu Pria dan sepatu Wanita,  akan menyusun Anggaran Bahan Baku Langsung dan Anggaran Upah Tenaga Kerja Langsung untuk periode Semester I tahun 2021. Data berkaitan dengan kegiatan penjualan dan produksi sebagai berikut:

Perkiraan  Penjualan dan persediaan barang jadi.

 Jenis Produk

Unit Yang Dijual (Penjualan)

Harga Jual per pasang

Persediaan Barang Jadi (pasang)

Awal

Akhir

Sepatu Pria

600 pasang

Rp. 400.000

300

200

Sepatu Wanita

600 pasang

Rp. 300.000

200

100

Standar  Pemakaian Bahan Baku (SUR):

Jenis Bahan Baku

Unit

SUR

Sepatu Pria

Sepatu Wanita

Bahan Kulit

CM2

40

30

Bahan Karet

CM2

20

20

Jenis  Persediaan Bahan Baku dan Harga:

Jenis Bahan Baku

Persediaan Awal   (CM2)

Persediaan Akhir  (CM2)

Harga per unit  (CM2)

Bahan Kulit

4.000

3.500

Rp. 5.000

Bahan Karet

2.000

3.000

Rp. 4.000

Standar Pemakaian Jam Kerja Langsung (JKL),  dan Tarif Upah per Jam Kerja Langsung sebagai berikut:

Produk

Standar Pemakaian JKL

Standar Tarif Upah Perjam

Sepatu Pria

4 Jam

Rp. 16.000

Sepatu Wanita

3 Jam

Rp. 20.000

Diminta: Dari data tersebut di atas susunlah :

a. Anggaran Produksi dalam unit.

b. Anggaran Pemakaian Bahan Baku Langsung dalam unit.

c Anggaran Pembelian Bahan Baku langsung dalam unit, dan dalam moneter.

d. Anggaran Upah Langsung dalam moneter.

Penyelesaian:

 

A.  Anggaran Produksi:


B.    Anggaran Kebutuhan atau Pemakaian Bahan Baku:



C.    Anggaran Pembelian Bahan Baku:


D.   Anggaran Upah Langsung:

 










Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar