Just another free Blogger theme

Kamis, 08 Desember 2022

Penganggaran Perusahaan: Alokasi Biaya Overhead Pabrik Departemen Pembantu Produksi.

Alokasi Biaya Overhead Pabrik Departemen Pembantu Produksi, merupakan lanjutan pembahasan dari ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK. Alokasi Biaya overhead pabrik merupakan hal penting atas strategi perusahan dalam keberhasilan perusahan, yang mana alokasi BOP dapat mempengaruhi langsung pada neraca dan laporan laba rugi, membantu membuat keputusan perusahaan kedepannya seperti keputusan penetapan harga produk,

Dalam Perencanaan Biaya, perlu ditetapkan berdasarkan prinsip akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting) atau prinsip biaya departemen langsung (direct departemental cost). Berdasarkan prinsip biaya departemen langsung dikenal 2 (dua) jenis pusat tanggungjawab (departemen) yang berlainan, yaitu:

1. Departemen Produksi
Departemen Produksi (Production Department) yaitu departemen yang melaksanakan kegiatan produksi yang dalam kegiatannya secara langsung mengolah bahan baku menjadi barang jadi (produk akhir). Biaya overhead pabrik yang terjadi pada departemen produksi yaitu Biaya Overhead Pabrik (BOP) langsung.

2. Departemen Jasa atau Pendukung.

Departemen Jasa/Pembantu (Service Department) yaitu departemen yang tidak menjalankan kegiatan produksi, tetapi membantu atau memberikan pelayanan/jasa pada departemen produksi dan departemen jasa lainnya dan secara tidak langsung ikut berperan dalam proses produksi. Biaya overhead pabrik yang terjadi pada departemen Jasa/Pembantu yaitu Biaya Overhead Pabrik (BOP) tidak langsung.

Berdasarkan pembagian BOP pada Departemen Produksi, dan Departemen Jasa   maka dikenal 2 (dua) jenis Biaya Overhead Pabrik (BOP), yaitu:

1.    BOP Langsung yaitu biaya yang terjadi pada departemen produksi

2.   BOP tidak langsung yaitu biaya yang terjadi pada departemen jasa.

Oleh sebab itu biaya overhead pabrik pada departemen pendukung, harus dialokasikan ke departemen produksi. Kemudian dari departemen produksilah dibebankan kepada produk atau Harga Pokok Produksi.

Masalah alokasi biaya overhead pabrik (BOP) merupakan masalah lain dalam pembuatan anggaran perusahaan yang perlu diperhatikan diluar dari masalah Pengawasan Biaya Overhead Pabrik (BOP). Masalah tersebut yaitu masalah alokasi biaya overhead pabrik (BOP) dari departemen jasa ke departemen produksi, atau dari departemen pembantu ke departemen pembatu lainnya dan departemen produksi. Yang mana Alokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen produksi harus akurat dan wajar agar dapat menghasilkan harga pokok produksi yang akurat dan wajar.

Model alokasi BOP departemen pembantu ke departemen produksi umumnya terdiri dari:

1.    Alokasi langsung, yaitu BOP departemen pembantu produksi langsung dialokasikan ke BOP departemen produksi. Misalnya suatu pabrik memiliki 2 departemen pembantu yaitu A dan B, dan memiliki 2 departemen produksi C dan D. Biaya overhead departemen pembantu produksi A dan B dialokasikan langsung ke C dan D.

2.   Alokasi Bertahap, yaitu BOP departemen pembantu produksi yang satu dialokasikan sebagian ke biaya overhead departemen pembantu produksi yang lainnya kemudian dialokasikan ke biaya overhead departemen produksi. Misalnya  suatu pabrik memiliki dua departemen pembantu yaitu A dan B dan memiliki dua departemen produksi yaitu C dan D. Biaya overhead departemen pembantu produksi A dialokasikan ke B, C dan D, kemudian biaya overhead departemen pembantu B dialokasikan ke Biaya overhead departemen produksi C dan D.

3.   Alokasi Timbal Balik atau Reciprocal atau Metode Aljabar. Misalnya suatu pabrik  memiliki 2 departemen pembantu yaitu A dan B dan memiliki dua departemen produksi yaitu C dan D. Biaya overhead departemen pembantu produksi A dialokasikan ke B, dan setelah B menerima alokasi dari A kemudian dialokasikan ke A secara timbal balik.  Jadi B menerima dari A dan A juga menerima dari B. Setelah keduanya mengalokasikan biayanya ke departemen produksi C dan D

Illustrasi Alokasi Biaya Overhead Pabrik

PT. Resehcar adalah pabrik mobil yang terbesar di Indonesia. Perusahan memiliki dua departemen produksi dan dua departemen pembantu produksi. Rincian biaya overhead pabrik aktual masing-masing departemen adalah sebagai berikut:

Tabel.1

Data Akuntansi PT. Resehcar

Keterangan

Departemen Pembantu

Dept. Produksi

Dept. A

Dept. B

Dept. X

Dept. Y

Biaya Variabel (Rp)

Biaya  tetap(Rp)

800

1.440

 

 

 

Jam Mesin Dianggarkan:

Dept. A melayani (dalam Jam)

Dept. b melayani (dalam Jam)

 

0

500

 

500

0

 

3.000

4.500

 

1.500

5.000

Jam Mesin Aktual:

Dept. A melayani (dalam Jam)

Dept. b melayani (dalam Jam)

 

0

400

 

800

0

 

800

5.320

 

2.400

2.080

Biaya overhead departemen pembantu produksi dialokasikan ke departemen produksi atas dasar: BOP tetap dialokasikan berdasar jam mesin yang dianggarkan, sedangkan BOP variabel dialokasikan berdasarkan jam mesin aktual.

Diminta:

1.    Hitunglah berapa biaya departemen pembantu A dan B yang dialokasikan kepada masing-masing departemen produksi X dan Y dengan menggunakan;

a.   Metode langsung (direct method),

b.   Metode bertahap (step by step method) dimulai dari Dep. Pembantu A.

c.   Metode timbal balik (reciprocal method) atau metode aljabar.

2.   Hitunglah tarif aktual tetap dan variabel per jam mesin, berdasarkan alokasi metode aljabar, dasar perhitungan tarif departement X = 3.000 jam mesin, dan departemen Y = 4.000 jam tenaga kerja langsung.

3.   Hitunglah harga pokok produksi perunit, jika yang diproduksi 1.000 unit, dimana total biaya bahan langsung Rp15.000,- dan total biaya tenaga kerja langsung Rp 10.000,- dan untuk perhitungan BOP digunakan aktual jam mesin 3.200 jam dep. X, dan aktual jam tenaga kerja langsung 3.900 jam untuk dep Y.

4.   Hitung varian biaya Overhead pada departemen produksi, apabila BOP aktual Departemen X = Rp. 8.000,- dan Departemen Y = Rp. 12.000,-

Penyelesaian:

Penyelesaian:

1. Menghitung biaya Alokasi

a.   Metode alokasi langsung

b.   Metode Bertahap (step by step) mulai dari  Dept A

c.   Metode Aljabar

Persamaan Aljabar untuk BOP masing-masing departemen jasa setelah saling manerima jasa adalah:

       A = a1 + b1 B                B = a2 + b2 A

Dimana:

A = BOP dept. pembantu A setelah menerima BOP dari dept pembantu B

B = BOP dept. pembantu B setelah menerima BOP dari dept pembantu A

a1= BOP Dept. pembantu A sebelum menerima alokasi BOP dari Dept.Pembantu B

a2= BOP Dept. pembantu B sebelum menerima alokasi BOP dari Dept. Pembantu A

b1= Persentase penggunaan jasa departemen pembantu B oleh oleh Dept pembantu A

b2= Persentase penggunaan jasa departemen pembantu A oleh oleh Dept pembantu B

         Biaya tetap :

A = 1.440 + 0,05 B

B = 1.900 + 0,10 A

A = 1.440 + 0,05 (1.900 + 0,10 A)

A = 1.542,7

B = 1.900 + 0,10 ( 1.542,7) = 2.054,3

         Biaya Variabel

A = 800 + 0,05 B

B = 2.400 + 0,20 A

A = 800 + 0,05 (2.400 + 0,20 A)

A = 929,3

B = 2.400 + 0,20 ( 929,3) = 2.585,9

         Keterangan :

       0,05 B artinya Dept.Pembantu B melayani A 500 jam kepada Dept. Pembantu B, Total jam mesin departemen B = 10.000 jam yaitu dari 500 + 4.500 + 5.000 jam

       0,10 artinya Dept Pembantu A melayani B 500 jam kepada Dept B, total jam mesin Dept. A =  5.000 jam yaitu dari 500 + 1.500 + 3.000 jam


2. Tarif  Biaya Overhead Departemen Produksi, Dari Metode Aljabar:


Keterangan: JM: jam Mesin, JTKL= Jam tenaga kerja Langsung

3. Harga Produksi

Harga pokok produksi per unit = Total harga Pokok Produksi :

Jumlah unit diproduksi.

Harga pokok Produksi per Unit = Rp. 45.830,14 : 1.000 unit
Harga Pokok Produksi per unit = Rp. 45, 83014,-.

4. Menghitung Varian Biaya Overhead Pabrik:

Keterangan

Dep. Produksi  X

Dep. Produksi  Y

Aktual

8.000

12.000

Pembebanan (Dianggarkan)

9.340,16

11.489,98

Varian = Aktual Dianggarkan

1.340,16

510,02

Kondisi atau sifat varian

Menguntungkan

Tidak Menguntungkan

 




Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar