Just another free Blogger theme

Selasa, 06 Desember 2022

Penganggaran Perusahaan: Anggaran Produksi

Defenisi Anggaran Produksi

Anggaran produksi merupakan penjabaran dari anggaran penjualan menjadi rencana produksi yang harus diproduksi meliputi perencanaan tentang volume produksi, kebutuhan persediaan, bahan baku, tenaga kerja dan kapasitas produksi. Rencana produksi yang dimaksud meliputi penentuan produk yang harus diproduksi untuk memenuhi penjualan yang direncanakan dan mempertahankan tingkat persediaan barang jadi yang diinginkan.

Ada beberapa pengertian anggaran produksi sebagai berikut:

1.    Anggaran produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, yang didalamnya mencakup rencana mengenai jenis (kualitas), jumlah (kuantitas), waktu (kapan) produksi akan dilakukan.

2.   Anggaran produksi merupakan dasar untuk penyusunan anggaran-anggaran lain seperti anggaran bahan baku, anggaran tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya overhead pabrik.

Hubungan antara tingkat penjualan, tingkat produksi dan tingkat persediaan dalam anggaran produksi dapat digambarkan sebagai berikut:

Penyusunan Anggaran Produksi

Secara umum anggaran produksi berguna sebagai pedoman kerja, pengkordinasian kerja, dan pengawasan kerja oleh devisi produksi.

Secara khusus tujuan anggaran produksi adalah sebagai berikut:

1.    Menunjang kegiatan penjualan, sehingga produk dapat disediakan sesuai dengan yang direncanakan

2.   Menjaga tingkat persediaan barang jadi yang memadai

3.   Mengatur produksi agar biaya produksi dapat ditekan sedemikian rupa

Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran produksi sebagai berikut:

1.    Rencana penjualan yang tertuang dalam anggaran penjualan

2.   Kapasitas mesin dan peralatan pabrik

3.   Tenaga kerja yang dimiliki yang terkait dengan kualitas maupun kuantitasnya

4.   Stabilitas bahan baku

5.   Modal kerja yang dimiliki

6.   Fasilitas gudang

Secara garis besar anggaran produksi disusun dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Rencana Penjualan (Anggaran Penjualan) …      XXX

Persediaan Akhir Barang Jadi…………………..       XXX +

Jumlah Barang yang harus Tersedia ..……….    XXX

Persediaan Awal Barang Jadi ………………....      XXX –

Rencana Produksi (Anggaran Produksi)           XXX 

Contoh Soal:

    Pada data penjualan PT Research Indonesia selama 5 tahun diatas ini, diminta: buat taksiran penjualan untuk tahun 2010, tentukan anggaran produksi jika persediaan barang jadi awal sebesar 50 unit dan persediaan barang jadi akhir 60 unit.

Penyelesaian:

.Taksiran Penjualan Tahun 2010

    Dalam Membuat Taksiran Penjualan, perlu menghitung ramalan penjualan dengan Metode Least Square:

               ∑Y       10.500            
       a = ------  = ------------   = 2.100
                n              5
             ∑XY          3.800   
       b = -------   =-----------  = 380
              ∑X2                 10
     
      Y 2010 = 2.100 + 380 (3) = 3.240 unit

Ø     Sehingga rencana produksi adalah sebagai berikut:

Rencana Penjualan (Anggaran Penjualan) …  3.240 unit

Persediaan Akhir Barang Jadi…………………..         60+

Jumlah Barang yang Tersedia ………………….    3.300

Persediaan Awal Barang Jadi ………………....          50

Rencana Produksi (Anggaran Produksi)         3.250 UNIT

Teknik Penyusunan Anggaran Produksi

Langkah-langkah penyusunan anggaran produksi adalah sebagai berikut:

1.    Menetapkan  kebijakan yang berhubungan dengan tingkat persediaan

2.   Menetapkan jumlah masing produk yang akan diproduksi

3.   Menyusun jadwal produksi per periodik, misalnya per minggu, per bulan, per triwulan atau per tahun

Terdapat 3 (tiga) pendekatan atau kebijakan dalam penyusunan anggaran produksi, yaitu:

1.    Kebijakan yang mengutamakan stabilitas produksi

yaitu menetapkan besarnya produksi untuk tiap-tiap waktu dengan jumlah yang tetap atau sama dengan tingkat persediaan barang dibiarkan berfluktuasi.

Contoh Soal A:

Dimisalkan rencana  penjualan PT> Research Indonesia untuk tahun 2010 sebesar 2.000 unit, yang terbagi dalam triwulan, yaitu penjualan triwulan 1 sebesar 515 unit, triwulan 2 sebesar 500 unit, triwulan 3 sebesar 500 unit dan triwulan 4 sebesar 485 unit. Sedangkan persediaan awal sebesar 60 unit dan persedaiaan akhir sebesar 40 unit.

    Diminta: susun anggaran produksi dengan kebijakan produksi stabil

Penyelesaian:

. Pertama dilakukan yaitu menghitung Anggaran produksi tahunan adalah sebagai berikut:

Rencana Penjualan (Anggaran Penjualan) …  2.000 unit
Persediaan Akhir Barang Jadi…………………..        40+
Jumlah Barang yang Tersedia ………………….   2.040
Persediaan Awal Barang Jadi ………………....          60 –
Rencana Produksi Tahunan                             1.980 UNIT
Sedang Anggaran Produksi Triwulan (Rata-Rata): 1.980/4 =
495 unit  à inilah yang disebut produksi rata-rata atau produksi yang stabil setiap triwulan.

    Sehingga anggaran produksi secara triwulanan dengan kebijakan tingkat produksi yang stabil:

2.  Kebijakan Yang Mengutamakan Stabilitas Tingkat Persediaan

Yaitu menetapkan besarnya produksi untuk tiap-tiap waktu dengan mengusahakan jumlah persediaan yang selalu sama dengan tingkat produksi dibiarkan berfluktuasi.

Contoh Soal: Pada soal berikut ini sama dengan Contoh soal A diatas,

Penyelesaian:

    Berdasarkan contoh soal kasus 1 di atas, maka anggaran produksi dengan kebijakan persediaan stabil, sebagai berikut:

    Pertama cara yang dilakukan adalah dengan cara membagi selisih antara persediaan awal dan persediaan akhir (dengan waktu bulanan, triwulan, semester, dll)

Persediaan Awal   ……         60 Unit

Persediaaan Akhir ……        40 Unit

Selisih …………………….            20 Unit  

Selisih Tk Persediaan = Pers. Awal – Pers.Akhir

(Per Triwulan)                                          4

                                             = 20/4 = 5 Unit (Mengurangi) 

Sehingga Persediaan Akhir  adalah Sebagai Berikut:

Pers. Akhir Triwulan 1 = 60 – 5 = 55

Pers. Akhir Triwulan 2 = 55 – 5 = 50

Pers. Akhir Triwulan 3 = 50 – 5 = 45

Pers. Akhir Triwulan 4 = 45 – 5 = 40 

    Sehingga Anggaran Produksi Secara Triwulanan Dengan Kebijakan Tingkat Persediaan Yang Stabil:

3.   Kebijakan Yang Mengutamakan Kombinasi Dari Kedua Kebijakan yaitu stabilitas produksi dan Stabilitas Tingkat Persediaan

Dimana tingkat produksi maupun tingkat persediaan dibiarkan berfluktuasi. Jika diasumsikan bahwa harus ada keseimbangan optimum antara tingkat penjualan, persediaan, dan produksi.

Contoh Soal: Pada soal berikut ini sama dengan Contoh soal A diatas,

Berdasarkan  contoh soal di atas, maka anggaran produksi dengan kebijakan kombinasi antara lain adalah :

-  Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 10% dari rata-rata produksi
(10% x 495 unit  = 49,5 unit atau 50 unit) artinya  produksi triwulanan berfluktuasi sebesar 50 unit diatas atau di bawah produksi rata. Batas atas 495 + 50 = 545 unit dan batas bawah 495-50 = 445 unit.
-      Tingkat persediaan triwulan 1 ke 2, dan triwulan  2 ke 3 boleh berfluktuasi 6 unit sedangkan  triwulan 3 ke 4 berfluktuasi 4 unit. 

Sehingga persediaan akhir  adalah sebagai berikut:

Pers. Akhir triwulan 1 = 60 – 6 = 54
Pers. Akhir triwulan 2 = 54 – 6 = 48
Pers. Akhir triwulan 3 = 48 – 4 = 44
Pers. Akhir triwulan 4 = 44 – 4 = 40. 

    

   Sehingga Anggaran Produksi Secara Triwulanan  Dengan Kebijakan Kombinasi:

    Dari data anggaran Produksi terbukti bahwa anggaran produksi maksimum tidak lebih dari 545 unit yaitu = 509 unit, dan anggaran produksi minimum tidak ada dibawah 445 unit yaitu 481. Selain itu Variasi Produksi Triwulan 1 ke 2 adalah = 509 – 494 = 15, dari triwulan 2 ke 3 = 496 – 494 = 2 Unit, dan dari Triwulan 3 ke 4 hanya = 496- 481 = 15 unit. Sehingga tidak ada variasi produksi melebihi 10% dari produksi rata-rata = 10% x 495 unit = 49, 5 unit dibulatkan = 50 unit.

       Untuk memahami lebih dalam tentang anggaran produksi, baiknya mari berdiskusi mengerjakan soal kasus berikut:           :    

Contoh Soal Kasus 1: PT. Research Indonesia

Data yang tersedia untuk penyusunan anggaran produksi Tahun depan pada PT. Research Indonesia adalah sebagai berikut:

1.    Rencana Penjualan dalam unit  tahun 2021

        Bulan/Triwulan          Produk A   Produk B

        Januari                     60            84

        Februari                   66            84

        Maret                       68            96

        Triwulan 2                 180           216

        Triwulan 3                 192           216

        Triwulan 4                 144           168

2.   Pers. Brg Jadi 1 Januari 2021 = 180 unit terdiri dari produk A 40% dan B = 60%, diasumsikan berlaku juga untuk persediaan akhir.

3.   Total penjualan tahun ini 2020 yaitu 1.420 unit, persediaan rata-rata 230 unit, diasumsikan perputaran persediaan tahun ini 2020 dan tahun depan 2021 sama.

Diminta: Susun Anggaran Produksi tahun depan 2021 dengan Kebijakan Produksi Stabil untuk produk A, dan stabilitas persediaan untuk produk B.

Penyelesaian:

-      Perputaran Persediaan = Penjualan : Persediaan Rata Rata.

-      Persediaan Rata Rata  = (Persediaan Awal + Persediaan akhir) : 2

-      Persediaan Awal + Persediaan akhir =  2 x Persediaan Rata Rata

-      Persediaan Akhir = ( 2 x Persediaan Rata Rata) – Persediaan Awal
Tahun ini 2020; Perputaran Persediaan = 1.420 : 230 = 6,17 kali
Tahun Depan 2021:

-      Perputaran persediaan juga sama = 6,17 kali.

-      Persediaan awal = 180 unit, terdiri dari

Persediaan Produk A = 40% x 180 = 72 unit dan

Persediaan produk B = 60% x 180 = 108 unit. 

-      Total Penjualan Produk A Triwulan 1 (Januari, Februari, Maret = 60 + 66 + 68 = 194).

Total penjualan produk A satu tahun = 194 + 180 + 192 + 144 = 710 unit.

-      Total Penjualan Produk B Triwulan 1 (Januari, Februari, Maret = 84 + 84 + 96 = 264).

Total penjualan prodik B satu tahun = 264 + 216 + 216 + 168 = 864 unit.

Ø Maka dapat dihitung Persediaan rata rata = Penjualan : perputaran persediaan.

-      Persediaan rata-rata = (Total penjualan produk  A + Total penjualan produk B) : Perputaran persediaan
 = (710 + 864) : 6,17 = 1.574 unit : 6,17 kali = 255 unit.

-      Persediaan akhir = (2 x persediaan rata rata) – persediaan awal = (2 x 255) -180 = 330 unit;
Maka Persediaan akhir produk A = 40 % x 330 = 132 unit, dan Produk B = 60% x 330 = 198 unit.

-      Anggaran produksi  produk A = 710 + 132 – 72 = 770 unit, dan produk B = 864 +198 – 108 = 954 unit.

Ø Dalam menyusun skedul produksi untuk produk A dengan kebijakan stabilitas produksi atau produksi rata-rata, maka dihitung terlebih dahulu nilai produksi stabil = Produksi satu tahun : jumlah kurun waktu dalam satu tahun.

= 770 unit : 4 Triwulan = 192,5 unit pertriwulan.

Ø Sedangkan menyusun skedul produksi untuk produk B dengan kebijakan perobahan persediaan stabil atau stabilitas persediaan, maka dihitung terlebih dahulu perobahan persediaan stabil tersebut sebagai berikut:

Perobahan persediaan stabil = selisih persediaan awal dengan persediaan akhir) : Jumlah kurun waktu dalam satu tahun.
Probahan persediaan stabil

= 198 (Akhir) – 108 (awal): 4 Triwulan

= 90 unit : 4 Triwulan = 22,5 unit pertriwulan (Menambah karena persediaan awal lebih kecil dari persediaan akhir).

Ø Berarti: Persediaan Awal Triwulan 1 = 108 unit.
    Persediaan Awal Triwulan 2 = 108 unit + 22,5 unit = 130,5 unit.
    Persediaan Awal Triwulan 3 = 130,5 unit + 22,5 unit = 153 unit.
    Persediaan Awal Triwulan 4 = 153 unit + 22,5 unit =  175,5 unit.

Catatan: Nilai persediaan awal triwulan 2 akan menjadi persediaan akhir pada Triwulan 1, demikian seterusnya.

Ø Sehingga Perkiraan/ Peramalan Anggaran Produksi pada PT. Research Indonesia tiap produk sebagai berikut:

Ø Maka Unit Tiap Produk pada tiap triwulan nya:

Contoh Soal Kasus 2: PT. Research Indonesia

    Perusahaan merencanakan produksi berdasarkan rencana penjualan sebagai berikut : triwulan 1 sebesar 40 unit, triwulan 2 sebesar 40 unit, triwulan 3 sebesar 48 unit dan triwulan 4 sebesar 64. Persediaan awal 48 unit, dan perputaran persediaan 5 kali dalam setahun. Perusahaan memproduksi dengan kebijakan produksi stabil.

Diminta:

1.    Menghitung jumlah persediaan yang harus dimiliki pada akhir tahun.

2.   Volume produksi setahun.

3.   Skedul produksi triwulanan, dengan produksi stabil.

Penyelesaian:

-       Total penjualan satu tahun = 40 + 40 + 48 + 64 = 192 unit.

-      Perputaran persediaan = 5 kali. Maka nilai

-      Persediaan rata-rata = 192 unit : 5 kali = 38,4 unit atau 38 unit.

1. Selanjutnya kita hitung persediaan akhir barang jadi 

= (2 x  Persediaan rata-rata) – Persediaan Awal

= ( 2 x 38 ) – 48 unit = 76 unit – 48 unit = 28 unit. 

2. Oleh sebab itu jumlah Anggaran Produksi = Anggaran Penjualan + Persediaan Akhir – Persediaan Awal

= 192 unit + 28 unit – 48 unit = 172 unit.

3.   3. Anggaran Produksi stabil atau produksi rata-rata

= Total Anggaran Produksi satu tahun : Jumlah periode

= 172 unit : 4 Triwulan = 43 unit pertriwulan. 

Maka Skedul Produksi Stabil sebagai berikut:

Contoh Soal Kasus 3: PT. Research Bandung

    PT. Research Bandung merencanakan produksi berdasarkan anggaran penjualan tahun 2021 sebagai berikut:

Triwulan 1 sebesar 60 unit, triwulan 2 sebesar 40 unit, triwulan 3 sebesar 50 unit, dan triwulan 4 sebesar 70. Persediaan awal tahun 2021 yaitu bulan Januari sebesar 18 unit, dan perputaran persediaan 10 kali dalam setahun.

Diminta:  

1.   1. Hitunglah jumlah persediaan yang harus dimiliki pada akhir tahun yaitu bulan Desember 2021.

2.   2. Hitung jumlah produksi dalam satu tahun selama 2021.

3.  3. Buat skedul produksi triwulanan, dengan kebijakan stabilitas persediaan atau perobahan persediaan stabil.

Penyelesaian:

Total Penjualan 1 tahun = 60 + 40 + 50 + 70 = 220 unit.

Perputaran Persediaan 10 kali.

Persediaan rata-rata = 220 : 10 kali  = 22 unit pertriwulan.

Persediaan akhir = ( 2 x persediaan rata-rata) – persediaan awal

1.  Persediaan akhir = (2 x 22 unit) -  18 unit = 26 unit.

Perobahan persediaan = (selisih persediaan awal dengan persediaan akhir : jumlah kurun waktu.

Perobahan persediaan = (26 unit – 18 unit ) : 4 triwulan = 2 unit pertriwulan  (menambah). Sehingga:

Persediaan awal Triwulan 1 = 18 unit.

Persediaan awal triwulan 2  = 18 + 2 Unit = 20 unit.

Persediaan awal Triwulan 3 = 20 unit + 2 unit = 22 unit.

Persediaan awal triwulan 4 = 22 unit  + 2 unit = 24 unit.

Persediaan akhir triwulan 4 = 24 unit + 2 unit = 26 unit.

2.  Anggaran Produksi = 220 unit + 26 unit – 18 unit = 228 unit pertahun.

3.  Skedul Produksi perobahan persediaan stabil:

Catatan; Membuat jadual produksi dikerjakan dari atas ke bawah, sehingga terakhir dihitung adalah anggaran produksi.

Contoh Soal Kasus 4: PT. Research Palembang

PT. Research Palembang merencanakan produksi berdasarkan anggaran penjualan tahun 2021 sebagai berikut :

Triwulan 1 sebesar 60 unit, triwulan 2 sebesar 40 unit, triwulan 3 sebesar 50 unit, dan triwulan 4 sebesar 70. Persediaan awal tahun 2021 yaitu bulan Januari sebesar 18 unit, dan perputaran persediaan 10 kali dalam setahun.

Diminta:  

1.    Hitunglah jumlah persediaan yang harus dimiliki pada akhir tahun yaitu bulan Desember 2021.

2.   Hitung jumlah produksi dalam satu tahun selama 2021.

3.   Buat skedul produksi triwulanan, dengan kebijakan produksi stabil  atau stabilitas produksi.

Penyelesaian:

Dari soal di atas kalau pertanyaannya Skedul Produksi Stabil atau produksi rata-rata, maka penyelesaiannya sebagai berikut:

Total Penjualan 1 tahun = 60 + 40 + 50 + 70 = 220 unit.

Perputaran Persediaan 10 kali.

Persediaan rata-rata = 220 : 10 kali  = 22 unit pertriwulan.

Persediaan akhir = ( 2 x persediaan rata-rata) – persediaan awal

1.  Persediaan akhir = (2 x 22 unit) -  18 unit = 26 unit.

Persediaan Awal = 18 unit.

2.  Maka Anggaran Produksi = 220 unit + 26 unit – 18 unit = 228 unit pertahun.

Produksi rata-rata pertriwulan = Produksi satu tahun : banyaknya kurun waktu.

Produksi stabil atau rata-rata = 228 unit : 4 triwulan = 57 unit pertriwulan.

3.  Skedul Produksi Stabil:

  

Catatan; Membuat jadual produksi dikerjakan dari bawah ke atas, sehingga terakhir dihitung adalah persediaan akhir.

 

 

 


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar