Manajemen Operasional: Penjadualan
Proyek dengan Teknik CPM dan PERT
Penjadualan proyek merupakan
salah satu dari fungsi-fungsi
manajemen proyek. Dimana penjadualan proyek akan mempermudah dalam
pelaksaan kegiatan proyek.
Ada beberapa pendekatan
dalam menjadualkan proyek yang sudah populer yaitu CPM/PERT dan Diagram GANTT.
Disamping 3 pendekatan tersebut pendekatan apapun yang digunakan oleh manajer
proyek, penjadualan proyek akan membantu dalam tiap bidang nya. Tetapi pada
pembahasan ini kita lebih mendalami Penjadualan Proyek dengan teknik CPM dan
PERT.
Sejarah PERT dan CPM
PERT dan CPM dikembangkan tahun 1950an untuk membantu manajer melakukan
penjadwalan, pengawasan dan pengendalian proyek besar dan kompleks.
CPM atau singkatan dari (Critical Path Method) dikembangkan tahun
1957 oleh JE Kelly Remington dan MR Walker. Dan PERT atau singkatan dari (Project Evaluation and Review Technique)
dikembangkan tahun 1958 di dunia militer (Navy: Angkatan laut Amerika Serikat).
Kenapa PERT/CPM sangat PENTING?
Kenapa CPM (Critical Path
Method) dan PERT (Project Evaluation and Review Technique) sangat penting bagi
perusahaan, itu Karena membantu menjawab pertanyaan sering terjadi pada
perusahaan yaitu sebgai berikut:
- Kapan
seluruh proyek akan diselesaikan.
- Apa
kegiatan kritis: kegiatan yang akan menunda proyek jika terlambat dikerjakan.
- Apa
kegiatan non-kritis: kegiatan yg boleh dikerjakan terlambat.
- Bagaimana
probalilitas proyek selesai pada waktu tertentu.
- Pada
waktu tertentu, apa proyek selesai tepat waktu, maju atau mundur.
- Pada
waktu tertentu, apa jumlah uang yang dibelanjakan sesuai rencana, lebih kecil
atau lebih besar.
- Apakah
sumberdaya yang ada dapat menyelesaikan proyek tepat waktu.
- Jika
proyek harus selesai lebih cepat, bagaimana caranya menyelesaikan proyek ini
dengan sumberdaya minimum
Perbedaan Metode CPM dan Metode PERT
CPM (Critical Path
Method), dan PERT (Project Evaluation and Review Technique) merupakan dua
teknik jaringan kerja yang berkembang atau yang paling terkenal dan banyak
diterapkan. Tetapi dimana kedua teknik
analisis ini memiliki perbedaan yang terletak pada perkiraan waktu, yaitu CPM
manaksir waktu dengan pasti (deterministic),
dan PERT menaksir waktu dengan menggunakan teori kemungkinan (probabilistic).
Langkah Pembuatan Jaringan CPM dan PERT
Kedua teknik CPM dan
PERT dalam penerapannya akan mengikuti enam langkah:
1.
Mendefinisikan proyek dan mempersiapkan struktur pecahan kerja (WBS), yaitu dalam
pembuatan jaringan CPM/PERT adalah membagi keseluruhan proyek ke dalam
serangkaian kegiatan menurut struktur pecahan kerja.
2.
Membangun hubungan diantara kegiatan-kegiatan serta memutuskan kegiatan yang
harus terlebih dahulu dan kegiatan yang akan mengikuti (hubungan
terdahulu-kemudian).
3.
Menggambarkan jaringan yang menghubungkan keseluruhan kegiatan.
4.
Menetapkan perkiraan waktu dan/atau biaya untuk tiap kegiatan.
5.
Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan, disebut Jalur Kritis
6.
Menggunakan jaringan untuk membantu perencanaan, penjadualan, dan pengendalian
proyek.
Diagram Jaringan (Net Work Diagram)
Dalam menggambarkan jaringan proyek dikenal dua pendekatan
(model), yaitu: Kegiatan pada titik (Activity on Node = AON) atau Titik
menunjukkan kegiatan; dan Kegiatan pada panah (Activity on Arrow = AOA)
atau Panah menunjukkan kegiatan.
1. Model
AOA (Activity On Arrow), Yaitu Suatu
Kegiatan digambarkan dengan Anak
Panah , dan antara satu kegiatan dengan kegiatan lain
digambarkan dengan suatu Lingkaran atau Node.
2. Model AON (Activity On Node), Yaitu
Suatu Kegiatan digambarkan dengan suatu lingkaran atau Node sedangkan untuk
menghubungkan suatu kegiatan dengan kegiatan lain digambarkan dengan garis anak
panah.
Perbedaan mendasar antara AON dan AOA adalah bahwa
titik pada diagram AON mewakili
kegiatan. Pada jaringan AOA, titik mewakili waktu mulai dan selesainya kegiatan
dan juga disebut kejadian. Artinya titik pada AOA tidak memerlukan waktu maupun
sumberdaya. Sedangkan AON suatu Kegiatan memerlukan waktu dan sumberdaya.
Beberapa Pengertian dari Simbol pada (AON vs.
AOA)
Berikut Pebandingan antara konvensi
jaringan AON dan AOA dan juga arti dari aktivitas nya:
Contoh Soal Diagram Jaringan (AON & AOA):
Pemerintah akan membangun
rumah sakit berstandar internasional, rumah sakit tersebut akan di bangun dan
harus melalui delapan kegiatan yakni: membangun komponen internal, memodifikasi
atap dan lantai, membangun tumpukan, menuangkan beton dan memasang rangka,
membangun pembakar temperatur tinggi, memasang sistem kendali polusi, membangun
alat pencegah polusi udara, dan kegiatan terakhir yaitu pemerikasaan dan
pengujian. Kegiatan tersebut dapat di lihat pada tabel di bawah ini berikut
penjelasan susunan kegiatannya:
Kegiatan |
Penjelasan |
Pendahulu langsung |
A |
membangun komponen internal |
- |
B |
memodifikasi atap dan
lantai |
- |
C |
membangun tumpukan |
A |
D |
menuangkan beton dan
memasang rangka |
A,B |
E |
membangun pembakar
temperatur tinggi |
C |
F |
memasang sistem kendali polusi |
C |
G |
membangun alat pencegah
polusi udara |
D,E |
H |
pemerikasaan dan pengujian |
F,G |
Jawaban
Maka Gambar AOA untuk proyek rumah sakit tersebut:
1. CPM (Critical Path Method)
Yaitu teknik analisa
jaringan (networking) dengan menggunakan jalur kritis. Dimana teknik ini menaksir
(memperkirakan) waktu dengan pasti (deterministik). Merupakan teknik jaringan
yang banyak digunakan (yang paling terkenal) untuk dianalisis proyek.
Bertujuan untuk
mengidentifikasi jalur kritis sebagai jalur yang berisi kejadian-kejadian yang
tidak memiliki kesenjangan, sehingga akan diperoleh:
- Waktu mulai dan selesai paling cepat (ES dan EF)
- Waktu mulai dan selesai paling lambat (LS
dan LF)
- Waktu penundaan (Slack)
- Total waktu aktivitas/proyek dapat
diselesaikan
Jadwal
Aktivitas (Activity Scheduling)
Menentukan jadwal proyek
atau jadwal aktivitas artinya kita perlu mengidentifikasi waktu mulai dan waktu
selesai untuk setiap kegiatan- ES (Earlist Start) dan EF (Earlist Finish) digunakan
selama Forward Pass. Kita
menggunakan proses two-pass, terdiri atas forward pass dan backward
pass untuk menentukan jadwal
waktu untuk tiap kegiatan.
ES (earlist start) dan EF (earlist finish) selama forward pass.
LS (latest start) dan LF (latest finish)
ditentukan selama backward pass.
Dalam merancang jaringan,
dikenal istilah-istilah berikut:
- ES = Earliest Start Time, yaitu waktu
paling cepat suatu kegiatan dapat dimulai.
- EF = Earliest Finished Time, waktu paling
cepat suatu kegiatan dapat selesai.
- LS = Latest Start Time, yaitu waktu paling
lama suatu kegiatan dapat dimulai.
- LF = Latest Finished Time, yaitu waktu
paling lama suatu kegiatan dapat selesai.
Dua jenis gerakan pada CPM
(Critical Path Method):
1.
Foreward Pass (gerak maju ke depan):
-
ES suatu kegiatan = EF kegiatan pendahulu langsung jika hanya satu pendahulu.
-
Jika ada dua atau lebih: maka ESnya=Maks. (EF pendahulu2 langsung).
-
EF suatu kegiatan = ES + waktu kegiatan.
Forward Pass merupakan indentifikasi
waktu-waktu terdahulu. Memiliki aturan waktu sebagai berikut:
1. Aturan mulai
terdahulu:
● Sebelum suatu aktivitas dapat dimulai, aktivitas pendahulu langsungnya harus selesai.
● Jika suatu aktivtas hanya mempunyai satu pendahulu langsung, ES nya sama dengan EF
pendahulunya.
● Jika satu aktivitas mempunyai satu pendahulu langsung, ES nya adalah nilai maximum dari semua
EF pendahulunya, yaitu ES = max [EF semua pendahulu langsung]
2. Aturan selesai terdahulu:
● Waktu selesai terdahulu (EF) dari suatu aktivitas adalah jumlah dari waktu mulai terdahulu (ES) dan waktu aktivitas
, EF = ES
+
waktu aktivitas
2.
Backward Pass (gerak mundur ke belakang):
-
LF suatu kegiatan = LS kegiatan yang mengikuti langsung (jika hanya satu).
-
Jika ada dua atau lebih: maka LFnya = Min. (LS kegiatan pengikut langsung).
-
LS suatu kegiatan = LF-waktu kegiatan
Backward Pass merupakan indentifikasi waktu-waktu
terakhir. Memiliki aturan waktu sebagai berikut:
1. Aturan waktu selesai terakhir:
● Jika suatu kegiatan adalah pendahulu langsung bagi hanya satu kegiatan, LF
nya sama dengan LS dari kegiatan yang secara langsung mengikutinya.
● Jika suatu kegiatan adalah pendahulu langsung bagi lebih dari satu kegiatan, maka LF adalah minimum dari seluruh nilai
LS dari kegiatan-kegiatan yang secara langsung mengikutinya, yaitu LF = Min
[LS dari seluruh kegiatan langsung yang mengikutinya]
2. Aturan waktu mulai terakhir.
● Waktu mulai terakhir (LS) dari suatu kegiatan adalah perbedan antar waktu
selesai terakhir (LF) dan waktu kegiatannya, yaitu LS = LF – waktu kegiatan.
Hambatan
Aktivitas (Slack Activity) Dan
Jalur Krirtis (Critical Path)
Waktu slack (slack time)
yaitu waktu bebas yang dimiliki oleh setiap aktivitas untuk bisa diundur tanpa
menyebabkan keterlambatan proyek keseluruhan. Kegiatan dengan slack = 0 disebut
sebagai kegiatan kritis dan berada pada jalur kritis.
Jalur Kritis adalah
kegiatan yang tidak mempunyai waktu tenggang (Slack=0), artinya kegiatan
tersebut harus dimulai tepat pada ES agar tidak menimbulkan bertambahnya waktu
penyelesaian proyek. Jalur Kritis adalah jalur waktu terpanjang yang melalui
jaringan. Berarti kejadian-kejadian pada jalur kritis harus dimulai tepat pada
waktunya dan tidak dapat ditunda sama sekali.
Untuk kejadian yang
tidak berada pada jalur kritis ES ≠ LS atau EF ≠ LF, dan terdapat kesenjangan
waktu (slack) dengan simbol S. Slack = waktu penundaan suatu kejadian tanpa
mengubah jangka waktu proyek secara keseluruhan. Atau waktu ekstra yang
tersedia untuk menyelesaikan suatu kejadian.
Analisis
Jalur Kritis (Critical Path)
Berikut rumus-rumus yang
digunakan dalam membuat CPM:
EF
= ES + t
LS
= LF- t
Dan Pada jalur kritis (Critical Path) menggunakan
Rumus:
S
= Waktu, SLACK = (LS-ES) atau (LF-EF)
Jalur kritis merupakan
jalur yang melalui kegiatan dimana waktu slack = 0. Jalur kritis merupakan
kegiatan kritis tidak boleh ditunda.
Contoh:
Menetukan Penjadualan Proyek
Kegiatan |
Penjelasan |
Pendahulu Langsung |
Waktu (Minggu) |
A |
membangun komponen internal |
- |
2 |
B |
memodifikasi atap dan
lantai |
- |
3 |
C |
membangun tumpukan |
A |
2 |
D |
menuangkan beton dan
memasang rangka |
A,B |
4 |
E |
membangun pembakar
temperatur tinggi |
C |
4 |
F |
memasang sistem kendali
polusi |
C |
3 |
G |
membangun alat pencegah
polusi udara |
D,E |
5 |
H |
pemerikasaan dan pengujian |
F,G |
2 |
Total Waktu |
25 |
Dari
tabel diatas maka berikut penjadualan proyek:
1. FOREWARD PASS
2. BACKWARD PASS
Jalur Kritis (Critical
Path) adalah jalur yang menghubungkan aktivitas2 kritis, yaitu aktivitas2 yang
mempunyai kelonggaran waktu (Slack Time) sama dengan Nol, atau S=0. Slack Time = LF – EF atau LS – ES
Maka Jalur Kritis = O – A – C – E – G -
H
Kemungkinan Jalur yang
dapat ditempuh adalah sebagai berikut :
- O-A-C-F-H = 2+2+3+2 = 9 Minggu
- O-A-C-E-G-H = 2+2+4+5+2 = 15
Minggu
- O-A-D-G-H = 2+4+5+2 = 13 Minggu
- O-B-D-G-H = 3+4+5+2 = 14 Minggu
Maka Waktu Terpanjang
adalah jalur O-A-C-E-G-H disebut jalur kritis, artinya dengan jalur ini tidak
mempunyai waktu tenggang (S=0), artinya kegiatan tersebut harus dimulai tepat
pada ES agar tidak menimbulkan bertambahnya waktu penyelesaian proyek.
Maka
Hasil Slack (Perhitungan CPM) Setiap Kegiatan:
Kegiatan |
Waktu Penyelesaian |
ES |
LS |
EF |
LF |
Slack |
Jalur Kritis |
A* |
2 |
0 |
0 |
2 |
2 |
0 |
Ya |
B |
3 |
0 |
1 |
3 |
4 |
1 |
Tidak |
C* |
2 |
2 |
2 |
4 |
4 |
0 |
Ya |
D |
4 |
3 |
4 |
7 |
8 |
1 |
Tidak |
E* |
4 |
4 |
4 |
8 |
8 |
0 |
Ya |
F |
3 |
4 |
10 |
7 |
13 |
6 |
Tidak |
G* |
5 |
8 |
8 |
13 |
13 |
0 |
Ya |
H* |
2 |
13 |
13 |
15 |
15 |
0 |
Ya |
Catatan: *) Kejadian pada jalur kritis
2. PERT (Project Evaluation And Review
Technique)
PERT
(project evaluation and review technique) atau dapat juga diartikan Variabilitas Pada Waktu Kegiatan
yaitu teknik analisa jaringan (networking) yang menggunakan waktu aktivitas
yang bersifat probabilitas. Menaksir (Meperkirakan) waktu yang bersifat
probabilistic
Teknik ini bertujuan
untuk memperkirakan waktu aktivitas untuk jaringan proyek/aktivitas, sehingga
akan diperoleh:
- Tiga perkiraan waktu untuk masing-masing
kejadian, sehingga diperoleh waktu rata-rata dan varians,
- Waktu perkiraan proyek/aktivitas,
berserta rata-rata dan varians
- Probabiltas penyelesaian proyek/aktivitas
sesuai dengan waktu proyek/aktivitas
Perkiraan Waktu pada teknik PERT
(Project Evaluation And Review Technique) adalah berikut:
1. Waktu paling sering terjadi
(m) atau disebut waktu yang Realistik (Realistic Time) adalah
waktu yang paling sering terjadi jika suatu aktivitas diulang beberapa kali
2. Waktu optimis disebut Optimistic Time
(a), adalah waktu terpendek kejadian yang mungkin
dimana suatu aktivitas dapat diselesaikan
3. Waktu pesimis disebut Pessimistic Time
(b), adalah waktu terpanjang yang mungkin dibutuhkan
oleh suatu aktivitas untuk dapat selesai
dengan asumsi bahwa segalanya tidak berjalan dengan baik.
Langkah-langkah menyusun PERT
1. Tentukan perkiraan waktu aktivitas (t)
dan varians (v) untuk masing-masing kejadian, dengan rumus:
2. Membuat Tabel Perhitungan Waktu
diharapkan dan Varians
Tabel Perhitungan Waktu
Kegiatan Diharapkan dan Varians Kegiatan (Lihat Contoh dari atas CPM), maka
berikut hasilnya:
Kegiatan |
Optimis a |
Realistis m |
Pesimis b |
Waktu Diharapkan t |
Varians σ2 |
A* |
1 |
2 |
3 |
2 |
0,11 |
B |
2 |
3 |
4 |
3 |
0,11 |
C* |
1 |
2 |
3 |
2 |
0,11 |
D |
2 |
4 |
6 |
4 |
0,44 |
E* |
1 |
4 |
7 |
4 |
1,00 |
F |
1 |
2 |
9 |
3 |
1,78 |
G* |
3 |
4 |
11 |
5 |
1,78 |
H* |
1 |
2 |
3 |
2 |
0,11 |
3. Tentukan waktu tercepat dan terlama pada
setiap kejadian dengan cara CPM.
4. Identifikasi jalur kritis (critical
path) dan tentukan waktu penyelesaian proyek/aktivitas (tp) yang
merupakan waktu terlama dari proyek.
5. Tentukan varians untuk lamanya waktu
proyek dengan cara menjumlahkan varians dari kejadian-kejadian yang berada pada
jalur kritis yang diberi simbol (vp)
6. Dengan asumsi distribusi normal,
tentukan rata-rata distribusi (x) yang merupakan nilai tp dan varians (s2)
dari distribusi yang merupakan nilai dari vp.
7. Tentukan probabilitas
penyelesaian proyek/aktivitas dengan asumsi distribusi normal.
Catatan :
- Nilai perhitungan Z selanjutnya akan
dicari nilai Z tabel
pada tabel distribusi normal
- Nilai minus (-) pada Z diabaikan
- Dengan X adalah waktu selesai
proyek/aktivitas yang diharapkan/ditentukan
- Probabilitas (P):
Jika
X ≥ m Ã
P (X ≤ waktu x) = (Z tabel + 0,5000)
Jika
X < m Ã
P (X ≤ waktu x) = (0,500 - Z tabel)
Peluang Penyelesaian Proyek
Untuk proyek yang telah
diselesaikan sebelumnya, dapat diketahui bahwa waktu penyelesaian proyek yang
diharapkan adalah 15 minggu. Di lain pihak terdapat variasi-variasi waktu
dengan teknik PERT, yaitu waktu optimis, dan waktu pesimis, disamping waktu
realistis. Variasi waktu dalam kegiatan pada jalur kritis dapat mempengaruhi
waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan, sehingga memungkinkan terjadinya
penundaan.
PERT menggunakan varians kegiatan pada jalur
kritis sebagai varians proyek keseluruhan, yaitu dengan menjumlahkan varians
kegiatan-kegiatan kritis sbb:
Varians Proyek
= σ2 = ∑(varians kegiatan pada jalur
kritis)
Untuk contoh terdahulu, varians proyek:
σ2 = 0,11 + 0,11 + 1,00 + 1,78 + 0,11 = 3,11
Standar deviasi proyek = σp = √σ2 = √ 3,11 = 1,76 minggu
Sekarang perlu diketahui
besarnya peluang penyelesaian proyek tepat pada waktunya. Untuk ini diasumsikan
bahwa waktu penyelesaian proyek total mengikuti distribusi peluang normal
dengan parameter t dan σp.
Distribusi
Waktu Penyelesaian Proyek
Jika Permasalahan yang
muncul:
1. Berapa besarnya peluang proyek tsb
selesai dalam waktu 15 minggu?
2. Berapa besarnya peluang proyek tsb
selesai dalam waktu 16 minggu?
3. Jika peluang penyelesaian proyek
ditetapkan sebesar 99%, dalam waktu berapa minggu proyek tsb diselesaiakan?
4. Berapa besarnya peluang proyek tsb
selesai dlm waktu 17 minggu?
5. Jika peluang penyelesaian proyek
ditetapkan sebesar 90%, dalam waktu berapa minggu proyek tsb dpt diselesaikan?
Maka Jawaban dan Solusi:
1. Besarnya peluang proyek selesai dalam
waktu 15 minggu = 0,50 atau 50%.
2. Besarnya peluang proyek selesai dalam
waktu 16 minggu dihitung sebagai berikut:
Z
= (16 – 15)/1,76 = 0,57
Pr.
(Z ≤ 0,57) = 0,7157 atau 71,57% (lihat Tabel Z)
Rumus : Z = (Wk – E(Wk))/σWk
3. Jika peluang selesai proyek = 0,99,
berarti :
Pr.(Wk ≤ Z) = 0,99,
berarti Z = (Wk-15)/1,76, maka :
2,33 = (Wk – 15)/1,76
Wk = 15 + (2,33)(1,76) =
19,1 minggu
4. Jika peluang selesai proyek = 0,90,
berarti :
Pr.(Wk ≤ Z) = 0,90,
berarti Z = (Wk-15)/1,76, maka :
1,29 = (Wk – 15)/1,76
Wk = 15 + (1,29)(1,76) =
17,2 minggu
Contoh
Soal:
Untuk melangkapi
perakitan sayap sebuah pesawat, Perusahaan telah menerangkan tujuh kegiatan utama
yang terkait.
Kegiatan |
Waktu Optimitik (a) |
Waktu Realistis (m) |
Waktu Pesimistis (b) |
Pendahulu Langsung |
A |
1 |
2 |
3 |
- |
B |
2 |
3 |
4 |
- |
C |
4 |
5 |
6 |
A |
D |
8 |
9 |
10 |
B |
E |
2 |
5 |
8 |
C,D |
F |
4 |
5 |
12 |
D |
G |
1 |
2 |
3 |
E |
Diminta :
a. Tentukan
Waktu Yang diharapkan (t) dan varians
b. Tentukan lama proyek yang diharapkan,
varians kritis dan deviasi standar
c. Berapakah probabilitas proyeks selesai
20 minggu dan 22 Minggu
d. Berapa harikah proyek selesai dengan
probabilitas 85%
Jawaban dan Penyeleseaian:
Waktu (jam) |
||||
Aktiviti |
IP |
Optimistik |
Realistik |
Pessimistik |
A |
- |
4.0 |
6.0 |
8.0 |
B |
- |
1.0 |
4.5 |
5.0 |
C |
A |
3.0 |
3.0 |
3.0 |
D |
A |
4.0 |
5.0 |
6.0 |
E |
A |
0.5 |
1.0 |
1.5 |
F |
B,C |
3.0 |
4.0 |
5.0 |
G |
B,C |
1.0 |
1.5 |
5.0 |
H |
E,F |
5.0 |
6.0 |
7.0 |
I |
E,F |
2.0 |
5.0 |
8.0 |
J |
D,H |
2.5 |
2.8 |
4.5 |
K |
G,J |
3.0 |
5.0 |
7.0 |
1. Maka Waktu yang diharapkan (t) dan
Varian (v), sebagai berikut:
Aktiviti |
IP |
Waktu Yang Diharapkan
(t) |
Varian |
A |
- |
6.00 |
0.44 |
B |
- |
4.00 |
0.44 |
C |
A |
3.00 |
0.00 |
D |
A |
5.00 |
0.11 |
E |
A |
1.00 |
0.03 |
F |
B,C |
4.00 |
0.11 |
G |
B,C |
2.00 |
0.44 |
H |
E,F |
6.00 |
0.11 |
I |
E,F |
5.00 |
1.00 |
J |
D,H |
3.00 |
0.11 |
K |
G,I |
5.00 |
0.44 |
Maka Penyelesaian PERT:
Trade-Off Biaya-Waktu dan Crashing Proyek
Metode CPM juga mampu
melakukan analisis terhadap sumber daya yang dipakai dalam proyek (biaya) agar
jadwal yang dihasilkan akan jauh lebih optimal dan ekonomis.
Suatu proyek
menggambarkan hubungan antara waktu terhadap biaya. CPM juga merupakan sebuah
teknik dimana masing-masing aktivitas memiliki sebuah waktu normal atau standar
yang digunakan dalam penghitungan. Terkait dengan waktu normal ini adalah biaya
normal dari aktivitas
Perlu dicatat bahwa,
biaya disini merupakan biaya langsung misalnya biaya tenaga kerja, pembelian
material dan peralatan) tanpa memasukkan biaya tidak langsung seperti biaya
administrasi, dan lain-lain.
Waktu lain dalam manajemen proyek adalah Crash Time, yaitu
sebagai durasi yang paling pendek yang
diperkirakan untuk menyelesaikan sebuah aktivitas
Terkait dengan Waktu Singkat ini adalah crash cost (memperkecil
biaya) dari aktivitas.
Mempercepat Waktu Penyelesaian (Mempersingkat waktu), Tujuan pokok untuk mempercepat waktu penyelesaian adalah
memperpendek waktu penyelesaian proyek dengan kenaikan biaya yang seminimal
mungkin. Proses mempercepat waktu penyelesaian proyek dinamakan Crash
Program. Akan tetapi, terdapat batas waktu percepatan (crash time) yaitu
suatu batas dimana dilakukan pengurangan waktu melewati batas waktu ini akan
tidak efektif lagi.
Biasanya kita bisa memperpendek/mempersingkat sebuah aktivitas dengan
menambah sumber daya ekstra (misalkan : perlengkapan, orang) ke dalam aktivitas
tersebut.
Adapun istilah-istilah dari hubungan antara waktu penyelesaian proyek
dengan biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut:
- Waktu Normal Adalah waktu yang diperlukan bagi sebuah proyek untuk
melakukan rangkaian kegiatan sampai selesai tanpa ada pertimbangan terhadap
penggunaan sumber daya.
- Biaya Normal Adalah biaya langsung yang dikeluarkan selama
penyelesaian kegiatan-kegiatan proyek sesuai dengan waktu normalnya.
- Waktu Dipercepat (Wakti Singkat),
Waktu dipercepat atau lebih
dikenal dengan Crash Time adalah waktu paling singkat untuk
menyelesaikan seluruh kegiatan yang secara teknis pelaksanaannnya masing
mungkin dilakukan. Dalam hal ini penggunaan sumber daya bukan hambatan.
- Biaya untuk Waktu Dipercepat
Atau Crash Cost merupakan
biaya langsung yang dikeluarkan untuk menyelesaikan kegiatan dengan waktu yang
dipercepat.
Mempersingkat suatu proyek melibatkan empat langkah sebagai
berikut:
1. Menghitung biaya singkat per periodik
untuk masing-masing aktivitas dalam jaringan kerja. Jika biaya singkat adalah
sepanjang waktu, formula berikut dapat digunakan:
(Biaya Singkat –
Biaya Normal)
Biaya
Singkat per periode = ------------------------------------------
(Waktu
Normal – Waktu Singkat)
2. Menggunakan waktu aktivitas saat ini,
temukan jalur kritis dalam jaringan proyek. Identifikasi aktivitas-aktivitas
kritis.
3. Jika terdapat satu jalur kritis,
kemudian pilih aktivitas pada jalur kritis ini yang (a) masih dapat
dipersingkat (crashed) dan (b) memiliki biaya singkat perpriode yang paling
kecil. Jika ada 2 jalur kritis, pilih salah satu aktivitas dari masing jalur
kritis.
4. Perbaharui semua waktu aktivitas. Jika
tenggang waktu yang dinginkan telah dicapai, berhenti. Jika tidak, kembali ke
langkah-2
Contoh Soal:
Kegiatan |
Waktu (Minggu) |
BIAYA ($) |
Biaya Singkat Perminggu |
Jalur Kritis |
||
Normal |
Singkat |
Normal |
Singkat |
|||
A* |
2 |
1 |
22.000 |
22.750 |
750 |
YA |
B |
3 |
1 |
30.000 |
32.000 |
1.000 |
TDK |
C* |
2 |
1 |
26.000 |
27.000 |
1.000 |
YA |
D |
4 |
3 |
48.000 |
49.000 |
1.000 |
TDK |
E* |
4 |
2 |
56.000 |
57.000 |
500 |
YA |
F |
3 |
2 |
30.000 |
31.500 |
1.500 |
TDK |
G* |
5 |
2 |
80.000 |
89.000 |
3.000 |
YA |
H* |
2 |
1 |
16.000 |
19.000 |
3.000 |
YA |
Perhitungan
Aktivas Yang Akan Di Crash:
Hasil Perhitungan Akselerasi Pada Jalur
Kritis |
|||
Kegiatan |
Total Waktu Akselerasi/ Singkat |
Total Biaya Akselarasi/ Singkat |
Biaya Akselerasi /Singkat Perminggu |
A* |
1 |
750 |
750 |
C* |
1 |
1.000 |
1000 |
E* |
2 |
1.000 |
500 |
G* |
3 |
9.000 |
3000 |
H* |
1 |
3.000 |
3000 |
8 |
14.750 |
8.250 |
Untuk menentukan aktivitas yang akan di Crash , pilih aktivitas pada
Jalur Kritis yang memiliki biaya
akselerasi yang minimal, dan kurangi waktu aktivitas tersebut semaksimal mungkin. Dari Tabel Aktivitas E merupakan aktivitas yang memiliki biaya
akselerasi per minggu terkecil, sehingga dilakukan crash pada aktivitas
ini dengan rincian perhitungan sebagai
berikut :
- Dengan biaya akselerasi (pemercepatan/singkat) per unit waktu sebesar $ 500 sehingga merupakan
aktivitas dengan biaya paling minimal
- Dapat dipercepat/dipersingkat dengan total waktu 2 minggu, sehingga:
*Waktu aktivitas
setelah akselarasi/dipersingkat
= Waktu Normal – Waktu Singkat Yang digunakan
= 4 – 2 Minggu = 2 Minggu
*Lama Waktu setelah akselerasi/dipersingkat
= Waktu Proyek Awal (Jalur Kritis) - Waktu Singkat Yang
digunakan
= 15 Minggu – 2 Minggu = 13 Minggu
*Biaya Tambahan setelah akselerasi/dipersingkat:
= Biaya akselerasi per minggu x Waktu Singkat Yang digunakan
= $500 x 2 Minggu = $ 1.000
0 komentar:
Posting Komentar