Just another free Blogger theme

Jumat, 09 Desember 2022

 

Keperilakuan Akuntansi: Akuntansi Lingkungan

Konsep akuntansi lingkungan

Akuntansi Lingkungan (Environmental Accountin atau EA) merupakan istilah yang berkaitan dengan dimasukannya biaya lingkungan (environmental costs) ke dalam praktek akuntansi perusahaan atau lembaga pemerintah. Biaya lingkungan adalah dampak yang timbul dari sisi keuangan maupun non-keuangan yang harus dipikul sebagai akibat dari kegiatan yang mempengaruhi kualitas lingkungan.

Sedangkan lingkup akuntansi lingkungan dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama didasarkan pada kegiatan akuntansi lingkungan suatu perusahaan baik secara nasional maupun regional. Bagian kedua berkaitan dengan akuntansi lingkungan untuk perusahaan-perusahaan dan organisasi lainnya.

Pada dasarnya penjelasan mengenai konsep akuntansi lingkungan harus mengikuti beberapa factor berikut, antara lain:

1. Biaya konservasi lingkungan (diukur dengan menggunakan nilai satuan uang)

2. Keuntungan konservasi lingkungan (diukur dengan unit fisik)

3. Keuntungan ekonomi dari kegiatan konservasi lingkungan (diukur dengan nilai satuan uang)

Tujuan akuntansi lingkungan

Tujuan dari akuntansi lingkungan adalah untuk meningkatkan jumlah informasi relevan yang dibuat bagi mereka yang memerlukan atau dapat menggunakannya.

Pengungkapan ini penting terutama bagi para stakeholders untuk dipahami, dievaluasi dan dianalisis sehingga dapat memberikan dukungan bagi usaha mereka. Oleh karena itu, akuntansi lingkungan selanjutnya menjadi bagian dari suatu system social perusahaan. Di samping itu, maksud dan tujuan dikembangkannya akuntansi lingkungan antara lain meliputi:

1. Akuntansi lingkungan merupakan sebuah alat manajemen lingkungan

2. Akuntansi lingkungan sebagai alat komunikasi dengan masyarakat.

Peran dan fungsi akuntansi lingkungan

Fungsi internal merupakan fungsi yang berkaitan dengan pihak internal perusahaan sendiri. Dalam Fungsi internal ini diharapkan akuntansi lingkungan berfungsi sebagai alat manajemen bisnis yang dapat digunakan oleh manajer ketika berhubungan dengan unit-unit bisnis.

Fungsi eksternal merupakan fungsi yang berkaitan dengan aspek pelaporan keuangan. Pada fungsi ini factor penting yang perlu diperhatikan perusahaan adalah pengungkapan hasil dari kegiatan konservasi lingkungan dalam bentuk data akuntansi. Fungsi eksternal memberi kewenangan bagi perusahaan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan stakeholders.

Pengertian dan klasifikasi biaya

Pengertian biaya secara umum dapat dikatakan bahwa cost yang telah dikorbankan dalam rangka menciptakan pendapatan disebut biaya. Beberapa definisi biaya antara lain:

a. Menurut Hansen dan Mowen (2009), biaya adalah nilai kas atau ekuivalensi yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat masa kini atau dimasa dating bagi organisasi

b. Menurut Muhadi (2002) biaya adalah pengorbanan sumber ekonomu yang diukur dalam satuan mata uang yang telah terjadi yang mungkin akab terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Chairi dan Ghozali (2007), pengukuran biaya dapat didasarkan pada:

a. Cost Historis, yaitu merupakan jumlah rupiah kas atau setaranya yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva. Pengukuran ini dapat digunakan untuk jenis aktiva seperti gedung, peralatan dan sebagainya.

b. Cost Pengganti/ Cost Masukan Terkini, yaitu menunjukkan jumlah rupiah harga pertukaran yang harus dikorbankan sekarang oleh suatu entitas untuk memperoleh aktiva yang sejenis dalam kondisi yang sama

c. Setara Kas, yaitu jumlah rupiah kas yang dapat direalisir dengan cara menjual setiap aktiva di pasar bebas dengan kondisi perusahaan normal. Nilai ini biasanya didasarkan pada catatan harga pasar barang bebas yang sejenis dalam kondisi yang sama.

Pengakuan biaya

Pada dasarnya cost mempunyai kedudukan yang penting, yaitu:

1. Sebagai aktiva (potensi jasa)

2. Sebagai beban pendapatan (biaya)

Semua cost harus dapat ditangguhkan pembebanannya sebagai biaya apabila cost tersebut memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Memenuhi definisi aktiva (memiliki manfaat ekonomi masa mendatang, dikendalikan perusahaan, dan berasal dari transaksi masa lalu)

b. Ada kemungkinan yang cukup bahwa manfaat ekonomi masa mendatang yang melekat pada aktiva dapat dinikmati oleh entitas yang menguasai

c. Besarnya manfaat dapat diukur dengan cukup handal. Jika cost yang jenis pengeluarannya terjadi berulang-ulang setiap periode, maka cost tersebut dapat langsung dibebankan sebagai biaya pada periode terjadinya. Kondisi ini tidak berlaku untuk persediaan dan uang muka biaya.

Tahapan penilaian Biaya lingkungan

Menurut Hansen dan Mowen (2009) penilaian siklus hidup didefinisikan oleh tiga tahapan normal, yaitu:

1. Analisis Persediaan: Analisis ini menyebutkan jenis dan jumlah input bahan baku dan energy yang dibutuhkan serta pelepasan ke lingkungan yang dihasilkan dalam bentuk residu padat, cair dan gas. Analisis ini mencakup seluruh siklus hidup produk.

2. Analisis Dampak: Analisis ini menilai pengaruh lingkungan dari beberapa desain bersaing dan menyediakan peringkat realitive dari pengaruh-pengaruh tersebut

3. Analisis Lingkungan: Analisis ini menilai dampak lingkungan dalam istilah operasional dan keuangan menetapkan tahap untuk langkah akhir, yaitu mencari cara mengurangi dampak lingklungan dari alternative-alternative yang dipertimbangkan atau dianalisis. Langkah inilah yang berhubungan dengan system pengendalian organisasi. Perbaikan kinerja lingkungan dari produk dan proses yang ada merupakan tujuan keseluruhan dari system pengendalian lingkungan

Pelaporan lingkungan

Pelaporan pertanggungjawaban social dan lingkungan sebuah organisasi/ perusahaan dimaksudkan untuk mempresentasikan komponen-komponen di dalam pelaporan keuangan pada umumnya. Dalam terminology akuntansi pertanggungjawaban social pelaporan- pelaporan tersebut dikenal dengan pelaporan pertanggungjawaban social (social- responsibility reporting). Pendefinisian tersebut memerlukan banyak pertimbangan dan consensus mengenai apa saja yang layak dimasukkan ke dalam tanggungjawab social organisasi/ perusahaan.

Pelaporan pertanggungjawaban social sebagai sebuah pelengkap kinerja organisasi/ perusahaan dalam hubungan dengan interaksi organisasi/ perusahaan dengan lingkungan secara fisik dan social.

Pelaporan social dan lingkungan sebagai bentuk pelaporan yang relayif baru dibandingkan dengan pelaporan keuangan. Ada beberapa kerangka acuan yang diterima umum untuk tujuan umum pelaporan keuangan, yang didukung oleh proyek-proyek kerangka acuan konseptual dan standar akuntansi. Akan tetapi untuk pelaporan social dan lingkungan belum ada standar dan pedoman yang baku, paling tidak sampai saat ini belum ada keseragaman.

 

 

 

 


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar