Keperilakuan Akuntansi: Pengendalian Keuangan
Permintaan atau kebutuhan dan
teknologi baru oleh pemakai laporan keuangan sebagai dasar pengambilan
keputusan bisnis mereka semakin menunjukkan keterbatasan-keterbatasan dalam
akuntansi semakin luas. Setiap klien membutuhakan suatu dukungan untuk
perancangan dan penerapan sistem pengendalian keuangan. Demikian juga, bagi
manajer pengendalian keuangan merupakan pengendalian yang sangat penting karena
laporan keuangan menyajikan ringkasan kegiatan organisasi di masa lalu sehingga
dia dapat membuat rencana keuangan atau sering disebut anggaran untuk masa yang
akan datang.
Pentingnya Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah segala
kegiatan atau aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana cara
memperoleh pendanaan modal kerja, menggunakan atau mengalokasikan dana, dan
mengelola aset yang dimiliki untuk mencapai tujuan utama perusahaan.
Istilah
manajemen keuangan mulai muncul pada awal abad ke-19 di Amerika Serikat yang
mana industrinya telah berkembang pesat mengakibatkan persoalan baru yaitu
bagaimana dan darimana memperoleh kebutuhan dan untu membiayai operasi
perusahaan sehingga muncullah manajemen keuangan. Pada waktu itu peranan
manajemen keuangan memfokuskan analisisnya pada masalah-masalah kebangkrutan
dan reorganisasi. Likuiditas perusahaan dan perarturan-perarturan tentang
surat-surat berharga yang ditawarkan di pasar modal menjadi prioritas
pengelolaan keuanagan. Pada masa inilah manjemen keuangan telah bergeser
perannya dari masa pencairan dana untuk pembiayaan dalam melakukan merger,
konsolidasi dan pendirian perusahaan baru ke masalah struktur modal yang
menganalisis perimbangan anatara hutang jangka panjang panjang dengan modal
sendiri. Hal itu membuktikkan bahwa manajemen keuangan tidak hanya mencari
dana, tetapi juga menentukan komposisi dana harus di peroleh agar mendapatkan
modal dengan biaya yang minimal (tercapai struktur modal yang optimum).
Fungsi Keuangan
Walaupun perincian antar
organisasi berfariasi, fungsi keuangan yang utama adalah dalam hal keputusan
investasi, penghitungan biaya, dan deviden untuk suatu organisasi.tujuan
manajer keuangan adalah memuat rencan guna memperoleh dan menggunakan dana
serta memaksimalkan nilai organisasi. Berikut beberapa kegiatan yang terlibat:
1. Dalam
perencanaan dan peramalan, manajer keuangan berinteraksi dengan para eksekutif
yang bertanggungjawab atas kegiatan-kegiatan perencanaan strategis umum.
2. Manajer
keuangan harus memusatkan perhatiannya pada keputusan investasi dan
penrhitungan biaya serta segala hal yang berkaitan dengannya.
3. Manajer
keuangan harus bekerja sama dengan manajer lainnya agar perusahaan dapat
beroperasi sefisisen mungkin.
4. Manajer
keuangan menghubungkan perusahaan dengan pasar uang dan pasar modal.
Dilema Pengendalian
Beberapa tahun lalu, suatu
perusahaan yang menghasilkan produk baja didirikan oleh tiga orang pemilik
untuk menyediakan produk-produk special dengan metode produksi berdasarkan
computer, perusahaan mereka mengkhususkan diri pada pabrikasi baja,
mengutamakan desain inovatif, dan berkualitas tinggi. Perusahaan telah sangat
berhasil dengan keunggulan utama pada fleksibilitas, kualitas pengendalian dan
layanan pelanggan namun dalam jangka panjang, karena mengutamakan layanan,
kualitas produksi, perputaran yang begitu cepat dan layanan purna jual, harga
perusahaan mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa pesaingnya, namun
mereka tenggelam dalam kesibukan mengelola pertumbuhan dan keberadaan bisnis
mereka, meskipun mereka menyadari terdapat banuyak peluang untuk memperluas
keberadaan dan pertumbuhan bisnis mereka atau melakukan diversifikassi kebidang
lain, kesibukan tersebuttelah membuat mereka mengabaikan komitmen terhadap
ekspansi.
Definisi Pengendalian
Keuangan
Pengendalian keuangan adalah
proses implementasi rencana keuangan, termasuk adanya umpan balik sehingga ada
penyesuaian yang diperlukan demi menjamin terlaksananya rencana atau mengubah
rencana yang ada sebagai tanggapan terhadap perubahan lingkungan operasi.
Pengendalian keuangan juga dapat dikatakn sebagai upaya yang dilakukan untuk
menjaga investasi, alokasi biaya untuk pencapaian laba tetap sesuai dengan
rencan organisasi.
Jika ditinjau dari ilmu
keperilakuan, maka pengendalian keuangan dapat disimpulkan menjadi dua
komponen, yaitu sebagai:
1. Umpan
balik mekanikal VS Respon Prilaku. Aplikasi mekanikal dari
pengendalian menekankan pada sifat mekanikal dari pada sifat perilaku.
Penjelasan sasaran perilaku dalam pengendalian keuangan dapat dirujuk pada
definisi pengendalian secara umum. Pada umumnya, pengendalian didefinisikan
sebagai suatu inisiatif yang dipilih yang akan mengubah kemungkinan dari
pencapaian hasil yang diharapkan. Pada pengendalian keuangan, hasil yang
diharapkan merupakan peristiwa-peristiwa perilaku dan aplikasi dari
masalah-masalah keuangan.
2. Perluasan
Konsep-Konsep Tradisional. Dalam pendekatan perilaku, menghasilkan
informasi bukanlah akhir dari keterlibatan akuntan sehingga informasi dapat
dipandang sebagai suatu intermediasi dari langkah akhir. Informasi akuntansi
adalah bagian dari proses penandaan yang dirancang untuk meningkatkan manfaat
dari organisasi awal dengan memengaruhi perilaku angota-anggotanya. Tujuan
pengendalian didasari oleh keinginan untuk memilih suatu inisiatif yang akan
mengubah kemungkinan pencapaian hasil keperilakuan yang diharapkan.
Pengendalian Tradisional
Ketika
sistem pengendalian dirancang secara tepat untuk menghasilkan informasi yang
akurat dan andal, fokus sistem pengambilan secara tradisonal letak pada tujuh
faktor berikut:
1. Memperkerjakan
karyawan yang akan melaksanakan tanggung jawabnya dengan kompeten dan penuh
integritas.
2. Menghindari
fungsi-fungsi yang tidak harmonis dengan memisahkan tugas dan tanggung jawab.
3. Mendefinisikan
wewenang yang terkait dengan suatu posisi sehingga kesesuaian dari suatu
transaksi dilaksanakan dan dapat dievaluasi.
4. Menetapkan
metode yang sistematis guna memastikan bahwa transaksi telah dicatat dengan
akurat.
5. Memastikan
bahwa dokumentasi memadai
6. Menjaga
aset dengan mendesain prosedur yang membatasi akses terhadap akses tersebut.
7. Mendesain
pengecekan independen untuk meningkatkan akurasi
Pengetahuan
mengenai pengendalian akuntansi tradisional dan pengalaman dengan sistem
akuntansi merupakan suatu kekuatan yang bisa diperluas ke aplikasi-aplikasi
pengendalian lainnya.
Pengendalian Terpadu
Untuk bisa menjadi pengendalian
yang komprehensif, suatu sistem pengendalian seharusnya mencakup aktivitas
perencanaan, operasional, dan fungsi umpan balik.
1. Perencanaan.
Perencanaan dalam organisasi juga ditandai dengan istilah perilaku penetapan
tujuan. Aspek-aspek terpenting dari proses penetapan tujuan adalah dasar dari
organisasi dan komunikasi.
2. Operasi. Batasan
operasi mengacu pada pelaksanaan aktivitas-aktivitas organisasi, termasuk
didalamnya provisi atau jasa pelayanan dan produksi produk yang sama pentingnya
dengan menjaga fungsi operasi. Pengendalian operasi merupakan suatu proses
perantara dan proses perbaikan terhadap aktivitas-aktivitas operasi selama
proses implementasi atas rencana-rencana manajemen.
3. Umpan
Balik. Umpan balik dalam berorganisasi berasal dari sumber formal
dan informal yang disusun dari komunikasi non-verbal. Komunikasi tersebut
dihasilkan secara rutin dari statistik yang ditabulasikan sebagai dasar untuk
evaluasi penyusunan. Evaluasi ini akan mempengaruhi distribusi kompensasi,
pemberian sanksi dan perubahan atas proses perencanaan serta operasi sebagai
akibat dari umpan balik.
4. Interaksi
Pengendalian. Perencanaan, operasi dan aktivitas-aktivitas
umpan balik telah diidentifikasi sebagai tiga aspek dari proses adminstratif
yang sangat didukung oleh rancangan sistem pengendalian terpadu.
Faktor- Faktor Kontekstual
Daftar dari faktor-faktor
kontekstual kritis merupakan subjek untuk melakukan perbaikan secara
menyeluruh.
1. Ukuran. Ukuran dapat dipandang sebagai
suatu peluang dan juga suatu hambatan.
2. Stabilitas Lingkungan. Desain
pengendalian dalam lingkungan yang stabil dapat berbeda dari desain
pengendalian dari lingkungan yang selalu berubah.
3. Motif Keuntungan.
Keberadaan motif keuntungan tentunya bukanlah suatu penghalang untuk
menggunakan ukuran-ukuran penilaian akuntansi terhadap produktifitas.
4. Faktor-faktor Proses. Tujuan
proses terhadap pengendalian akuntansi dapat menjadi suatu penentu yang penting
dalam desain pengendalian. Proses sederhana maupun kompleks dan proses biaya
variabel maupun biaya tetap akan diperlihatkan secara singkat. Proses sederhana
adalah salah satu yang dapat dikarakteristikkan dengan memahami hubungan sebab
akibat secara baik. Suatu proses yang kompleks melibatkan berbagai hubungan
yang tidak dapat dipahami dengan baik.
Pertimbangan-
Pertimbangan Rancangan
Untuk
memperbaiki kemungkinan keberhasilan, para desainer akan mencari cara untuk
menghubungkan yang dipercaya bersifat nyata dalam lingkungan.
1. Antisipasi
terhadap konsekuensi logis. Antisipasi terhadap konsekuensi logis merupakan
komponen-komponen inti dalam mendesain pengendalian. Kodisi ini merupakan hal
yang penting bagi seorang manajer keuangan yang terbiasa membuat pertimbangan
berdasarkan apakagh suatu hasil itu baik atau buruk.
2. Relevansi
dengan Teori Agensi. Teori agensi menyangkut persoalan biaya, dimana suatu
pendelegasian dengan asumsi keputusan-keputusan tertentu bersifat tidak nyata
atau dipengaruhi secara bersama-sama agar menjadi tidak nyata.
3. Pengelolaan
Perubahan. Pengelolaan perubahan adalah sesuatu yang penting dalam menentukan
rancangan-rancangan pengendalian. Banyak organisasi menggunakan konsultan dari
luar atau ffungsi audit internalnya sebagai bagian dari pengendalian yang baru.
Dalam jangka panjang akan memelihara lingkungan pengendalian lewat suatu proses
perubahan dan kompensasi.
Pengendalian Dalam Era
Pemberdayaan
Bisnis kompetitif dengan
permintaan konsumen dan informasi yang banyak harus mengandalakan inisiatif
karyawan guna mencari peluang dan merespon kebutuhan konsumen. Namun mengejar
peluang dapat menempatkan bisnis pada risiko besar atau menimbulkan kebiasaan
yang menghancurkan integritas perusahaan.
Meskipun demikian, dikebanyakan
organisasi yang beroperasi dipasar yang sangat kompetitif, para manajer tidak
dapat menghabiskan seluruh waktu dan upayanya guna memastikan semua orang
melaksanakan permintaannya. Suatu sistem pengendalian diagnostik (diagnostic
system) hanya merupakan salah satu dari unsur pengendalian, tiga unsur lainnya
yang sama penting dalam lingkungan bisnis dewasa ini adalah sistem kepercayaan
(believe system), sistem batasan (boundary system), dan sistem pengendalian
interatif (interactif system).
1. Sistem
Pengendalian Diagnostik. Para manajer menggunakan sistem
pengendalian diagnostik untuk memonitor tujuan dan profitabilitas serta
memastikan kemajuan kearah target, seperti pertumbuhan laba dan pangsa pasar.
Secara berkala, para manajer menilai output dan membandingkan dengan standar
kinerja pada saat itu. Salah satu tujuan utama sistem penilaian diagnostik
adalah menghilangkan beban manajer terhadap pengawasan yang konstan. Sekalipun
tujuan ditetapkan, penghargaan akan didasarkan pada tujuan tersebut.
2. Sistem
Kepercayaan. Pada umumnya, sistem kepercayaan bersifat
singkat, sarat nilai dan inspirasional.
3. Sistem
batasan. Sistem batasan tidaklah selalu jelas bagi para manajer
senior. Banyak aturan main ditetapkan setelah skandal publik atau penyelidikan
internal atas tindakan yang dipertanyakan.
4. Sistem
Pengendalian Interaktif. Sistem pengendalian interaktif merupakan
sistem informasi formal yang digunakan oleh para manajer untuk melibatkan diri
secara terus menerus dan personal dalam keputusan bawahan. Memfokuskan pada
informasi yang berubah secara konstan dan diidentifikasikan oleh para manajer
puncak sebagai informasi yang potensial bersifat strategis.
Penyeimbangan Pemberdayaan
dan Pengendalian
Manajer yang efektif akan memberdayakan organisasinya karena mereka percaya pada potensi dasar manusia untuk melakukan inovasi dan menambah nilai. Pengendalian terdiri atas empat unsur yaitu sistem pengendalian diagnostik, sistem kepercayaan, sistem batasan, dan sistem pengendalian interaktif. Setiap unsur yang berbeda memiliki tujuan yang berbeda bagi manajer, namun secara kolektif, keempat jenis pengendalian tersebut disusun dalam kekuatan yang saling mendukung.
0 komentar:
Posting Komentar