Just another free Blogger theme

Jumat, 09 Desember 2022

Keperilakuan Akuntansi: Pengendalian Keuangan

Permintaan atau kebutuhan dan teknologi baru oleh pemakai laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis mereka semakin menunjukkan keterbatasan-keterbatasan dalam akuntansi semakin luas. Setiap klien membutuhakan suatu dukungan untuk perancangan dan penerapan sistem pengendalian keuangan. Demikian juga, bagi manajer pengendalian keuangan merupakan pengendalian yang sangat penting karena laporan keuangan menyajikan ringkasan kegiatan organisasi di masa lalu sehingga dia dapat membuat rencana keuangan atau sering disebut anggaran untuk masa yang akan datang.

Pentingnya Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah segala kegiatan atau aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana cara memperoleh pendanaan modal kerja, menggunakan atau mengalokasikan dana, dan mengelola aset yang dimiliki untuk mencapai tujuan utama perusahaan.

        Istilah manajemen keuangan mulai muncul pada awal abad ke-19 di Amerika Serikat yang mana industrinya telah berkembang pesat mengakibatkan persoalan baru yaitu bagaimana dan darimana memperoleh kebutuhan dan untu membiayai operasi perusahaan sehingga muncullah manajemen keuangan. Pada waktu itu peranan manajemen keuangan memfokuskan analisisnya pada masalah-masalah kebangkrutan dan reorganisasi. Likuiditas perusahaan dan perarturan-perarturan tentang surat-surat berharga yang ditawarkan di pasar modal menjadi prioritas pengelolaan keuanagan. Pada masa inilah manjemen keuangan telah bergeser perannya dari masa pencairan dana untuk pembiayaan dalam melakukan merger, konsolidasi dan pendirian perusahaan baru ke masalah struktur modal yang menganalisis perimbangan anatara hutang jangka panjang panjang dengan modal sendiri. Hal itu membuktikkan bahwa manajemen keuangan tidak hanya mencari dana, tetapi juga menentukan komposisi dana harus di peroleh agar mendapatkan modal dengan biaya yang minimal (tercapai struktur modal yang optimum).

Fungsi Keuangan

Walaupun perincian antar organisasi berfariasi, fungsi keuangan yang utama adalah dalam hal keputusan investasi, penghitungan biaya, dan deviden untuk suatu organisasi.tujuan manajer keuangan adalah memuat rencan guna memperoleh dan menggunakan dana serta memaksimalkan nilai organisasi. Berikut beberapa kegiatan yang terlibat:

1. Dalam perencanaan dan peramalan, manajer keuangan berinteraksi dengan para eksekutif yang bertanggungjawab atas kegiatan-kegiatan perencanaan strategis umum.

2. Manajer keuangan harus memusatkan perhatiannya pada keputusan investasi dan penrhitungan biaya serta segala hal yang berkaitan dengannya.

3. Manajer keuangan harus bekerja sama dengan manajer lainnya agar perusahaan dapat beroperasi sefisisen mungkin.

4. Manajer keuangan menghubungkan perusahaan dengan pasar uang dan pasar modal.

Dilema Pengendalian

Beberapa tahun lalu, suatu perusahaan yang menghasilkan produk baja didirikan oleh tiga orang pemilik untuk menyediakan produk-produk special dengan metode produksi berdasarkan computer, perusahaan mereka mengkhususkan diri pada pabrikasi baja, mengutamakan desain inovatif, dan berkualitas tinggi. Perusahaan telah sangat berhasil dengan keunggulan utama pada fleksibilitas, kualitas pengendalian dan layanan pelanggan namun dalam jangka panjang, karena mengutamakan layanan, kualitas produksi, perputaran yang begitu cepat dan layanan purna jual, harga perusahaan mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa pesaingnya, namun mereka tenggelam dalam kesibukan mengelola pertumbuhan dan keberadaan bisnis mereka, meskipun mereka menyadari terdapat banuyak peluang untuk memperluas keberadaan dan pertumbuhan bisnis mereka atau melakukan diversifikassi kebidang lain, kesibukan tersebuttelah membuat mereka mengabaikan komitmen terhadap ekspansi.

Definisi Pengendalian Keuangan

Pengendalian keuangan adalah proses implementasi rencana keuangan, termasuk adanya umpan balik sehingga ada penyesuaian yang diperlukan demi menjamin terlaksananya rencana atau mengubah rencana yang ada sebagai tanggapan terhadap perubahan lingkungan operasi. Pengendalian keuangan juga dapat dikatakn sebagai upaya yang dilakukan untuk menjaga investasi, alokasi biaya untuk pencapaian laba tetap sesuai dengan rencan organisasi.

Jika ditinjau dari ilmu keperilakuan, maka pengendalian keuangan dapat disimpulkan menjadi dua komponen, yaitu sebagai:

1. Umpan balik mekanikal VS Respon Prilaku. Aplikasi mekanikal dari pengendalian menekankan pada sifat mekanikal dari pada sifat perilaku. Penjelasan sasaran perilaku dalam pengendalian keuangan dapat dirujuk pada definisi pengendalian secara umum. Pada umumnya, pengendalian didefinisikan sebagai suatu inisiatif yang dipilih yang akan mengubah kemungkinan dari pencapaian hasil yang diharapkan. Pada pengendalian keuangan, hasil yang diharapkan merupakan peristiwa-peristiwa perilaku dan aplikasi dari masalah-masalah keuangan.

2. Perluasan Konsep-Konsep Tradisional. Dalam pendekatan perilaku, menghasilkan informasi bukanlah akhir dari keterlibatan akuntan sehingga informasi dapat dipandang sebagai suatu intermediasi dari langkah akhir. Informasi akuntansi adalah bagian dari proses penandaan yang dirancang untuk meningkatkan manfaat dari organisasi awal dengan memengaruhi perilaku angota-anggotanya. Tujuan pengendalian didasari oleh keinginan untuk memilih suatu inisiatif yang akan mengubah kemungkinan pencapaian hasil keperilakuan yang diharapkan.

Pengendalian Tradisional

        Ketika sistem pengendalian dirancang secara tepat untuk menghasilkan informasi yang akurat dan andal, fokus sistem pengambilan secara tradisonal letak pada tujuh faktor berikut:

1. Memperkerjakan karyawan yang akan melaksanakan tanggung jawabnya dengan kompeten dan penuh integritas. 

2. Menghindari fungsi-fungsi yang tidak harmonis dengan memisahkan tugas dan tanggung jawab.

3. Mendefinisikan wewenang yang terkait dengan suatu posisi sehingga kesesuaian dari suatu transaksi dilaksanakan dan dapat dievaluasi.

4. Menetapkan metode yang sistematis guna memastikan bahwa transaksi telah dicatat dengan akurat.

5. Memastikan bahwa dokumentasi memadai

6. Menjaga aset dengan mendesain prosedur yang membatasi akses terhadap akses tersebut.

7. Mendesain pengecekan independen untuk meningkatkan akurasi

        Pengetahuan mengenai pengendalian akuntansi tradisional dan pengalaman dengan sistem akuntansi merupakan suatu kekuatan yang bisa diperluas ke aplikasi-aplikasi pengendalian lainnya.

Pengendalian Terpadu

Untuk bisa menjadi pengendalian yang komprehensif, suatu sistem pengendalian seharusnya mencakup aktivitas perencanaan, operasional, dan fungsi umpan balik.

1. Perencanaan. Perencanaan dalam organisasi juga ditandai dengan istilah perilaku penetapan tujuan. Aspek-aspek terpenting dari proses penetapan tujuan adalah dasar dari organisasi dan komunikasi.

2. Operasi. Batasan operasi mengacu pada pelaksanaan aktivitas-aktivitas organisasi, termasuk didalamnya provisi atau jasa pelayanan dan produksi produk yang sama pentingnya dengan menjaga fungsi operasi. Pengendalian operasi merupakan suatu proses perantara dan proses perbaikan terhadap aktivitas-aktivitas operasi selama proses implementasi atas rencana-rencana manajemen.

3. Umpan Balik. Umpan balik dalam berorganisasi berasal dari sumber formal dan informal yang disusun dari komunikasi non-verbal. Komunikasi tersebut dihasilkan secara rutin dari statistik yang ditabulasikan sebagai dasar untuk evaluasi penyusunan. Evaluasi ini akan mempengaruhi distribusi kompensasi, pemberian sanksi dan perubahan atas proses perencanaan serta operasi sebagai akibat dari umpan balik.

4. Interaksi Pengendalian. Perencanaan, operasi dan aktivitas-aktivitas umpan balik telah diidentifikasi sebagai tiga aspek dari proses adminstratif yang sangat didukung oleh rancangan sistem pengendalian terpadu.

Faktor- Faktor Kontekstual

Daftar dari faktor-faktor kontekstual kritis merupakan subjek untuk melakukan perbaikan secara menyeluruh.

1. Ukuran. Ukuran dapat dipandang sebagai suatu peluang dan juga suatu hambatan.

2. Stabilitas Lingkungan. Desain pengendalian dalam lingkungan yang stabil dapat berbeda dari desain pengendalian dari lingkungan yang selalu berubah.

3. Motif Keuntungan. Keberadaan motif keuntungan tentunya bukanlah suatu penghalang untuk menggunakan ukuran-ukuran penilaian akuntansi terhadap produktifitas.

4. Faktor-faktor Proses. Tujuan proses terhadap pengendalian akuntansi dapat menjadi suatu penentu yang penting dalam desain pengendalian. Proses sederhana maupun kompleks dan proses biaya variabel maupun biaya tetap akan diperlihatkan secara singkat. Proses sederhana adalah salah satu yang dapat dikarakteristikkan dengan memahami hubungan sebab akibat secara baik. Suatu proses yang kompleks melibatkan berbagai hubungan yang tidak dapat dipahami dengan baik.

Pertimbangan- Pertimbangan Rancangan    

        Untuk memperbaiki kemungkinan keberhasilan, para desainer akan mencari cara untuk menghubungkan yang dipercaya bersifat nyata dalam lingkungan.

1. Antisipasi terhadap konsekuensi logis. Antisipasi terhadap konsekuensi logis merupakan komponen-komponen inti dalam mendesain pengendalian. Kodisi ini merupakan hal yang penting bagi seorang manajer keuangan yang terbiasa membuat pertimbangan berdasarkan apakagh suatu hasil itu baik atau buruk.

2. Relevansi dengan Teori Agensi. Teori agensi menyangkut persoalan biaya, dimana suatu pendelegasian dengan asumsi keputusan-keputusan tertentu bersifat tidak nyata atau dipengaruhi secara bersama-sama agar menjadi tidak nyata.

3. Pengelolaan Perubahan. Pengelolaan perubahan adalah sesuatu yang penting dalam menentukan rancangan-rancangan pengendalian. Banyak organisasi menggunakan konsultan dari luar atau ffungsi audit internalnya sebagai bagian dari pengendalian yang baru. Dalam jangka panjang akan memelihara lingkungan pengendalian lewat suatu proses perubahan dan kompensasi.

Pengendalian Dalam Era Pemberdayaan

Bisnis kompetitif dengan permintaan konsumen dan informasi yang banyak harus mengandalakan inisiatif karyawan guna mencari peluang dan merespon kebutuhan konsumen. Namun mengejar peluang dapat menempatkan bisnis pada risiko besar atau menimbulkan kebiasaan yang menghancurkan integritas perusahaan.

Meskipun demikian, dikebanyakan organisasi yang beroperasi dipasar yang sangat kompetitif, para manajer tidak dapat menghabiskan seluruh waktu dan upayanya guna memastikan semua orang melaksanakan permintaannya. Suatu sistem pengendalian diagnostik (diagnostic system) hanya merupakan salah satu dari unsur pengendalian, tiga unsur lainnya yang sama penting dalam lingkungan bisnis dewasa ini adalah sistem kepercayaan (believe system), sistem batasan (boundary system), dan sistem pengendalian interatif (interactif system).

1. Sistem Pengendalian Diagnostik. Para manajer menggunakan sistem pengendalian diagnostik untuk memonitor tujuan dan profitabilitas serta memastikan kemajuan kearah target, seperti pertumbuhan laba dan pangsa pasar. Secara berkala, para manajer menilai output dan membandingkan dengan standar kinerja pada saat itu. Salah satu tujuan utama sistem penilaian diagnostik adalah menghilangkan beban manajer terhadap pengawasan yang konstan. Sekalipun tujuan ditetapkan, penghargaan akan didasarkan pada tujuan tersebut.

2. Sistem Kepercayaan. Pada umumnya, sistem kepercayaan bersifat singkat, sarat nilai dan inspirasional.

3. Sistem batasan. Sistem batasan tidaklah selalu jelas bagi para manajer senior. Banyak aturan main ditetapkan setelah skandal publik atau penyelidikan internal atas tindakan yang dipertanyakan.

4. Sistem Pengendalian Interaktif. Sistem pengendalian interaktif merupakan sistem informasi formal yang digunakan oleh para manajer untuk melibatkan diri secara terus menerus dan personal dalam keputusan bawahan. Memfokuskan pada informasi yang berubah secara konstan dan diidentifikasikan oleh para manajer puncak sebagai informasi yang potensial bersifat strategis.

Penyeimbangan Pemberdayaan dan Pengendalian

Manajer yang efektif akan memberdayakan organisasinya karena mereka percaya pada potensi dasar manusia untuk melakukan inovasi dan menambah nilai. Pengendalian terdiri atas empat unsur yaitu sistem pengendalian diagnostik, sistem kepercayaan, sistem batasan, dan sistem pengendalian interaktif. Setiap unsur yang berbeda memiliki tujuan yang berbeda bagi manajer, namun secara kolektif, keempat jenis pengendalian tersebut disusun dalam kekuatan yang saling mendukung.

 


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar